Search
Close this search box.

[Cerpen] Bidadara dari Dori

Oleh: Moci* SuaraKita.org – Fajar yang membangunku  pagi ini terasa berbeda, membuatku basah. Hawa yang begitu panas di Kota ini, membuat tidurku terasa menggeliat. Walaupun sudah ditemani dengan kipas angin butut itu, ya tetap saja terasa mengenaskan. Berbeda dengan rumahku yang kurang lebih berjarak 360 kilo meter itu, fasilitas yang begitu mewah, namun tak bisa […]

[Puisi] Diriku

Oleh: Natan* Aku menerima diriku Berbeda, seperti hitam dari putih Seperti putih dari hitam Kenapa kamu tidak Aku menerima diriku Kuat dan berharga Bagai berlian di antara bebatuan Kenapa kamu tidak Aku menerima diriku  Berwarna-warni Seperti pelangi setelah hujan Kenapa kamu tidak Aku menerima diriku Penuh luka dimana-mana Dari semua hujatan terlempar Kenapa kamu tidak […]

[Puisi] Simfoni Persatuan dan Perdamaian Ragam Jiwa

Oleh: Muhammad Akbar Ridhawansa* Terlukiskan, dalam sebuah alkisah Dari lautan, bayang-bayang berucap Di tengah permainya sang surya, berpencarnya rentangan abu Seberang rimba hijau, namun bentala tak lagi bersemi Rentaslah kejayaan, yang telah teguh di garis tebing Ketahuilah, Bala ini bukan karena tulah-Nya, tapi lebih pada penangkapan demi penangkapan itu Kala hari demi hari, terbentangnya untaian […]

[Puisi] Harapan Demokrasi

Oleh: Muhammad Akbar Ridhawansa* Semesta bergelimang, bagaikan permata lautan samudera Bentangan samudera, riak dambaan para rakyat Menyertai lantunan batin, cerminan bainah kerajaan Kerajaan bertransformasi, menjadi tak berotokrasi Bermotif demokrasi, kedaulatan berbulat rakyat Tak melirik emas sahaja, namun syukur pun atas kemajemukanNya Menentukan arah kebersamaan, penuh kearifan dan kebaikan Dengan memilih, terbaik dari yang terbaik Baik […]

[Cerpen] Nama

Oleh: Cecep Himawan* “Calon presiden lo milih siapa, nek?” Sahara menghela nafas. “Gak yakin, bun. Gak meyakinkan semua calonnya.” Evelyn tertawa lantang seraya mengibas pelan rambutnya. “Yailah, hari ‘gini, nek… udah ‘gak jaman golput kali’ ah…” “Ya ada ‘sih, satu orang, bisa dicoblos…” “Ulala, apanya yang dicoblos? Elu apa diana[1] yang dicoblos?” “Gilingan.[2] Ya nama […]

[Puisi] Terima Kasih Tubuhku

Oleh: Nabila Romessa* Aku adalah seorang transgender Aku tak ingin hidup dalam kebohongan Aku ingin menjadi diriku sendiri Lahir dengan tubuh laki-laki yang melalui pergolakan batin Terjebak dalam raga dan jiwaku berbeda Tak ingin berpura-pura, nanti batinku hancur dan tersiksa Aku adalah seorang transgender Takdir hidup yang harus aku jalani Punya hak berekspresi Terima kasih […]

[Puisi] Curahan Hatiku Pada Cermin

Oleh: Maria Fillieta* Wahai cermin di dinding Dengarkanlah suara hatiku Dengan bunga camelia merah di tangan Berbekal api semangat yang tak pernah padam ‘Tuk menyuarakan harapanku Harapanku yang sangat sederhana ini Agar kami lebih dirangkul erat Agar kami makin sejahtera Agar kami bisa merdeka Agar kami bangga dengan diri mereka Wahai cermin di dinding Ku […]

[Puisi] Pelangi Sehabis Hujan

Oleh: Maria Fillieta* Deru kendaraan tak henti bersahut-sahutan Seolah enggan terkalahkan dengan derasnya hujan yang entah mengapa turun di tengah kemarau panjang Setelah berlaksa-laksa tak kunjung datang Kabut polusi memeluk erat Jakarta sejak pagi Bahkan hujan pun tak kuasa mengusirnya Meski sumpek rasanya bekerja di tengah polusi yang lagi tinggi-tingginya Tapi aku yakin pelangi sehabis […]