Search
Close this search box.

[Puisi] Pelangi Sehabis Hujan

Oleh: Maria Fillieta* Deru kendaraan tak henti bersahut-sahutan Seolah enggan terkalahkan dengan derasnya hujan yang entah mengapa turun di tengah kemarau panjang Setelah berlaksa-laksa tak kunjung datang Kabut polusi memeluk erat Jakarta sejak pagi Bahkan hujan pun tak kuasa mengusirnya Meski sumpek rasanya bekerja di tengah polusi yang lagi tinggi-tingginya Tapi aku yakin pelangi sehabis […]

[Cerpen] Bertiga

Oleh: Pudji Tursana*  SuaraKita.org – Pagi masih buta, namun Bram terbangun nyalang dengan kesadaran terang-benderang. Dadanya terasa tertimpa sesuatu beraroma alang-alang. Pelan-pelan ia mengangkat kepala Srikandi, ditahannya kepala itu, dan sambil menggeser tubuhnya, ia mengambil bantal untuk mengganjal kepala, menggantikan dadanya. Perubahan itu membuat Srikandi menggumam tanpa terbangun dari tidur. Bram beringsut bangun dan pergi […]

[Puisi] Sudah Lebam Dipaksa Sesak

Oleh: Barrbalion* Dengan bangga ku juangkan merdeka rasa!!!  Perkenalkan, aku adalah kita yang tinggal di ibu kota, bagian minoritas dari seluruh bangsa, pencapaian hidup yang selalu di cap sia-sia.  Bhinneka Tunggal Ika katanya, jangan tanya wujudnya kemana, kesejahteraan hanya dipangku para petinggi macam asu.  Perkenalkan, aku adalah kita yang lebam di ibu kota. Ludah manusia, […]

[Puisi] Nika: Atas Nama Kebebasan

Oleh: Herlangga Juniarko* Setelah menunggu ribuan episode Cerita-cerita yang telantar Akhirnya, kita bertemu Seperti aksara-aksara yang menyusun kata   DAM! DAM! DAM! Di dada kita Kata akan bebas Berdetak menjadi genderang Dalam jantung Dalam vena, aorta Atau apa pun Yang mengalir dalam raga   Kita pernah melihat bocah-bocah Bahagia Tertawa Berlarian dikerumuni hujan Kemudian basah […]

[Cerpen] Surat Kecil dari Si Penakut

Oleh: Fadhil Hadju* Salam hangat, Yang terhormat bagi siapa saja yang menemukan surat kecil ini. Mungkin akan aku beratkan dengan suatu permintaan. Haturkan permohonan maaf ini kepada seluruh laki-laki yang pernah kutolak cintanya. Hasrat terdalamnya untuk memiliki diri ini. Tepatnya kepada 15 pemuda Desa Sigeri ini. Aku -yang katanya bunga desa- mungkin salah satu dari […]

[Cerpen] Kalihira Sudah Mati

Oleh: Cecep Himawan* Payudara menggantung lemas di dada figur itu. Penis di selangkangannya tegak menatap langit. Bibir vagina merekah dalam rona merah tertutupi buah zakar berbulu. Tubuhnya tersayat tanpa darah. Terluka. Tercabik. Tersakiti. Senyumnya lebar menelan udara musim semi. Dia bergerak gemulai – hendak terlihat menggemaskan tanpa harus melepas baju zirah dan bedil. Tangannya mengacungkan […]

[Puisi] Yang Porno di Eden

Oleh: Herlangga Juniarko* Pakaian itu, nanti akan Kau ambil juga, kan? ‘Ya! titipan itu hanya sementara Dan tak akan pantas lagi hinggap di taman-Ku’ Maka akan kulepas juga pakaian ini di taman itu Ketika air mancur sudah memayungi waktu Lalu, apa yang Kau pakai di sana? ‘Aku tak memakai pakaian darimu Juga tak sedikit pun […]

[Puisi] Deritaku, Ibuku

Oleh: Wisesa Wirayuda* Meramu pilu, jaga aku Cacah luka, terbuka-buka Menyakitiku, mengubahku Terbang, sayap melapang Menangis, mengais   Berseteru, berseru Gelisah, amarah Menunduk, memupuk Membuang, mengukur uang Menepis, harmonis   Luka biru, maafkan aku Gelagapan, lemparkan  Melaju, maju Tersesat lamunan, mengantarkan Mengakhiri, mengawali   Deritaku, surgaku Aku, ibuku   *Penulis pernah terlibat di beberapa buku […]