Search
Close this search box.

Suara Kita

Oleh: Isti Toq’ah Persembahan kasih untuk yang terpinggirkan, Energi perjuangan tak pernah pudar. Rangkulan hangat di tengah badai kehidupan, Kuatkan tekad untuk terus berdiri tegak. Untaian cinta untuk yang terabaikan, Mencari keadilan di setiap nafas. Peduli pada mereka yang disingkirkan, Untuk mereka, kami nyalakan obor harapan. Langkah kecil menuju dunia tanpa sekat, Apa pun rintangan, […]

Baru

Oleh: Alizqy Memang, sekilas aku dan Ibu adalah sama. Senyum yang sama, mata yang sama, marah yang sama, pun emosi kita.  Kita hanya berbeda pada anugerah kita sebagai perempuan. Lahir hingga dewasanya, Ibu perempuan. Sama denganku, namun aku adalah perempuan baru, yang lahir dan besar dikelilingi rona biru.  Dalam dewasa, keperempuananku harus dipahat. Digerakkan kerja […]

Cahaya Kebanggaan di bulan Juni

Oleh: Robert Doliver Di Bulan Pride yang cerah bercahaya, Kami berkumpul, satu suara, satu rasa, Di antara pelangi, di bawah langit biru, Kami berseru, “Kami ada, kami tak akan berlalu.” Cinta yang tulus tak mengenal batas, Tak peduli gender, tak kenal kelas, Di mata cinta, semua sama, Di bulan Pride, kita rayakan bersama. Perjuangan panjang […]

[Puisi] Tiba Saatnya

Oleh: Dewi Nova*  Tiba Saatnya Tirai-tirai prasangka disingkap  Aku bukan pelacur  Kalau iya,  memangnya kenapa?  Aku bukan isteri yang menyerah  jadi tempat suami buang  sampah  Kalau iya,  kau bisa apa? Aku bukan pengguna Kalau iya, kau mau bagaimana?    Aku bukan lesbian,  Aku bukan transpuan  Aku bukan biseks Kalau iya, kau memangnya siapa?    Agama […]

[Cerpen] Bidadara dari Dori

Oleh: Moci* SuaraKita.org – Fajar yang membangunku  pagi ini terasa berbeda, membuatku basah. Hawa yang begitu panas di Kota ini, membuat tidurku terasa menggeliat. Walaupun sudah ditemani dengan kipas angin butut itu, ya tetap saja terasa mengenaskan. Berbeda dengan rumahku yang kurang lebih berjarak 360 kilo meter itu, fasilitas yang begitu mewah, namun tak bisa […]

[Puisi] Diriku

Oleh: Natan* Aku menerima diriku Berbeda, seperti hitam dari putih Seperti putih dari hitam Kenapa kamu tidak Aku menerima diriku Kuat dan berharga Bagai berlian di antara bebatuan Kenapa kamu tidak Aku menerima diriku  Berwarna-warni Seperti pelangi setelah hujan Kenapa kamu tidak Aku menerima diriku Penuh luka dimana-mana Dari semua hujatan terlempar Kenapa kamu tidak […]

[Puisi] Simfoni Persatuan dan Perdamaian Ragam Jiwa

Oleh: Muhammad Akbar Ridhawansa* Terlukiskan, dalam sebuah alkisah Dari lautan, bayang-bayang berucap Di tengah permainya sang surya, berpencarnya rentangan abu Seberang rimba hijau, namun bentala tak lagi bersemi Rentaslah kejayaan, yang telah teguh di garis tebing Ketahuilah, Bala ini bukan karena tulah-Nya, tapi lebih pada penangkapan demi penangkapan itu Kala hari demi hari, terbentangnya untaian […]

[Puisi] Harapan Demokrasi

Oleh: Muhammad Akbar Ridhawansa* Semesta bergelimang, bagaikan permata lautan samudera Bentangan samudera, riak dambaan para rakyat Menyertai lantunan batin, cerminan bainah kerajaan Kerajaan bertransformasi, menjadi tak berotokrasi Bermotif demokrasi, kedaulatan berbulat rakyat Tak melirik emas sahaja, namun syukur pun atas kemajemukanNya Menentukan arah kebersamaan, penuh kearifan dan kebaikan Dengan memilih, terbaik dari yang terbaik Baik […]