Search
Close this search box.

[Puisi] Perempuan Pelangi & Takkan Kutukar Cintamu

woman-umbrella-rainbow-628x363Perempuan Pelangi

Oleh: Diva*

SuaraKita.org – Rinai hujan pagi ini baru saja berakhir

digantikan oleh tirai cahaya yang menyusupi celah-celah awan

Wangi tanah basah menentramkan hati siapa saja yang menghirupnya

Di balik bukit itu, di antara pucuk-pucuk cemara

muncul sebentuk prisma cahaya warna-warni

Membusur sempurna melukisi kanvas langit

simfoni merah-jingga-kuning-hijaubiru-nila-dan ungu

Negeri tempat pelangi bermula

di sanalah perempuan serbuk cahaya itu berada

Parasnya seindah rembulan senja

Wangi tubuhnya seharum pandan

Namun, senyumnya tak lagi seteduh telaga

Sayap-sayapnya retak

Tiga purnama berlalu sejak aku meninggalkannya

Aku masih bisa merasakan kecupan lembut ku di keningnya

“Aku takkan lama”, bisikku pagi itu, sebelum pergi bersama tetes embun terakhir

Butir keperakan jatuh berkilat dari sudut mata indah perempuan serbuk cahaya.

Selirih angin, ia tersedu.

Perempuan serbuk cahaya itu tak ingin menjadi setegar pohon cemara maupun seindah pelangi,

ia hanya ingin bersamaku….sang pengejar bintang.

Takkan Kutukar Cintamu

Betapa kebetulan saat itu

kebetulan yang manis bagai mimpi

mempertemukan kita di sini di negri jauh ini

di sini kita, dua jiwa sesama asing ini

dipersatukan dewi seni

yang membawa kita jauh tinggi

seakan jiwa kita sebuah lagu

mengapung di udara mozart badan di dunianya yang sahdu

kau berkata : betapa dalam matamu,

Kau katakan itu dengan gairah hatimu yang bergema sunyi

karena masing-masing dari kita tidak sendiri

dan di matamu ajakan,

dan di hatiku kemabukan tak terperikan.

Aku hanya wanita sepertimu, maka maafkan ketinggian hatiku

bila bisikanmu membelai hatiku: betapa dalam matamu

namun kemabukan mencekam hatiku,

bila di matamu mengambang bayang bayang cinta

atau ajakan bercahaya.

Aku hanya wanita sepertimu, maka maafkan ketinggian hatiku

Disini aku terbaring bahagia tersenyum sendiri

Siang ada gambarmu, malam ada aromamu

Ketika mataku terpejam ada coretan namamu

Tertawa kecil sendirian melamunkan dunia impian

Dan aku kasmaran, akan kuhirup sayang aroma itu

Sambil berlari mengitari dunia nyata yang terindah

Tak ingin lepas, sampai aku tersadar bangun dari tidur

Karena aromamu telah merajang hariku dalam gelap dan terang

Terlalu berharga dirimu

dan Takkan kutukar cintamu…

*Hubungi penulis melalui email pribadinya di divagalaksi@gmail.com.

Bagikan