Search
Close this search box.

10 Tips Bagi Orang Tua Dengan Anak LGBT

SuaraKita.org – Coming out bagi seorang LGBT bukan perkara yang mudah, apalagi jika seorang anak yang melakukannya. Dibutuhkan keberanian besar bagi seorang anak untuk coming out kepada orang lain, bahkan kepada orang tuanya. Jika anak Anda telah coming out kepada Anda sebagai orang tua, dan anda menerima bahwa anak Anda memiliki orientasi seksual atau identitas gender  yang berbeda, ada beberapa tips untuk membantu anda sebagai orang tua dari anak LGBT.

  1. Melibatkan diri dengan anak Anda. Anak LGBT membutuhkan dan layak mendapatkan kasih sayang, rasa hormat, informasi dan dukungan yang setara seperti anak yang bukan LGBT.  Ajukan pertanyaan, dengarkan, berempati, berbagi dan selalu siap sedia untuk anak Anda.
  2. Kembalilah belajar. Cari dan dapatkan fakta-fakta tentang orientasi seksual dan identitas gender. Pelajari terminologi yang benar untuk berkomunikasi dengan efektif tentang orientasi seksual dan identitas gender.
  3. Kenali sebelum menjawab beberapa pertanyaan seperti: “bukannya transgender itu sama seperti gay?” Bukan. Transgender orang yang memiliki identitas atau ekspresi gender, yang berbeda dari jenis kelaminnya secara lahiriah, sedangkan orientasi seksual adalah bagaimana seseorang tertarik secara seksual kepada orang lain. Transgender tidak sama dengan orientasi seksual.
  4. Cari tahu komunitas pendukung. Cari tahu jika ada komunitas atau grup LGBT remaja, toko buku dengan pilihan buku atau majalah tentang keberagaman gender, identitas dan orientasi seksual
  5. Cari tahu dimana ada pertemuan bagi kelompok dukungan orang tua dengan anak LGBT. Banyak orang tua dengan anak LGBT mengatakan bahwa mereka merasa terbantu dalam proses memahami anak-anak mereka. Menemukan orang lain yang dapat Anda percaya untuk berbagi pengalaman adalah sangat bermanfaat.
  6. Jangan menganggap jika anak Anda sudah melela, hal yang ada disekelilingnya adalah seputar orientasi seksual dan identitas gender. Itu hanya sebuah bagian dari hidup mereka. Khususnya ketika dalam proses pencarian jati diri, termasuk apa yang dimaksud dengan menjadi LGBT. adalah penting untuk mendorong anak Anda dalam aspek kehidupan yang lain.
  7. Minta izin kepada anak Anda jika Anda ingin “melela” kepada orang lain atas nama anak Anda. Teman dan sanak keluarga mungkin akan bertanya apa yang telah terjadi. Yang jelas yang harus dihormati adalah apa yang menjadi pilihan anak Anda. Jangan mengkhianati kepercayaannya.
  8. Hargai anak LGBT Anda ketika mereka mendiskusikan masalah tersebut kepada Anda. Dorong keberanian anak untuk selalu memberi tahu anda tentang masalahnya. Jika anak berbagi hal pribadinya itu tandanya Anda melakukan sesuatu dengan benar. Anda mengsankan bahwa Anda dapat diajak berbicara oleh mereka, Anda adalah pendengar yang baik. Beri sedikit pujian kepada diri Anda – anak LGBT anda memilih untuk mengeluarkan isi hatinya kepada Anda, Selamat!
  9. Cari seperti apa dukungan, pelayanan dan sistem pendidikan di sekolah anak Anda. Apakah sekolah dan atau dinas pendidikan lokal memiliki kebijakan anti diskriminasi? Adakah kelompok dukungan bagi LGBT? apakah Anda mengetahui bahwa ada orang lain diantara teman dan orang terdekan dari anak Anda yang terbuka, yang bisa anda ajak berbagi informasi? (mintalah izin kepada anak anda terlebih dahulu kepada anak anda seperti tips nomor 7 Tanyakan Anak anda apakah dia setuju anda melela tentang anak Anda.
  10. Pelajari tentang hukum dan kebijakan mengenai LGBT baik yang berskala lokal, maupun nasional. Dalam skala nasional terkadang warga negara yang LGBT masih dianggap sebagai warga kelas dua oleh pemerintah. Itu sebabnya dalam hal pemberian kebijakan dan hak-hak mereka tidak sepenuhnya terlindungi . Cari bagaimana caranya agar Anda bisa ikut melakukan sesuatu terhadap persamaan hak bagi LGBT.

Itulah 10 tips bagi Anda yang memiliki anak LGBT. (Radi Arya Wangsareja)

 

Sumber:

Advocates For Youth