Search
Close this search box.

“A Queen in Beirut” Kehidupan Ganda Seorang Drag Queen Libanon

SuaraKita.org – Pada tahun 2012, Anya Kneez meninggalkan Brooklyn setelah 23 tahun dan pulang ke rumah untuk tinggal bersama orang tuanya di Beirut, Lebanon. Di New York, dia bisa menjalani hidupnya seperti yang dia inginkan, mendatangi klub-klub kota dengan daya tarik terbaiknya.

Namun lima tahun kemudian, pada usia 28, Anya masih berjuang dengan nilai masyarakat Timur Tengah yang menolak untuk mengakomodasi gaya hidup yang dipilihnya. Anya bahkan belum melela kepada orang tuanya.

Homoseksualitas secara teknis masih ilegal di Lebanon, karena sebuah hukum yang melarang sebuah tindakan seks yang dianggap melawan ‘hukum alam’. Secara paradoks, ada beberapa  Drag Queen terkenal yang tampil di klub gay Beirut – Anya menjadi salah satu dari mereka. Tentu saja klub ini memiliki pengamanan yang ketat demi keselamatan para pengunjung.

Sebuah film dokumenter pendek, yang disutradarai oleh Mohamad Abdouni, menawarkan sekilas tentang kehidupan seorang lelaki yang harus kembali menutup orientasi seksualnya atau menantang nilai-nilai keluarga dan masyarakat. Anya Kneez adalah nama ketika dia sedang menjadi Drag Queen dalam pertunjukan, dia tidak bisa mengungkapkan nama aslinya karena alasan keamanan.

Dokumenter yang berjudul  A Queen In Beirut dengan cemerlang menangkap hubungan yang sering membingungkan dengan masyarakat tempat Anya tinggal, saat merayakan budaya Queer di Beirut yang sedang berkembang. (R.A.W)

Sumber:

Elle UK