Search
Close this search box.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH. salah satu rumah sakit di sukabumi, jawa barat yang memberikan pelayanan bagi ODHA. (Foto : indonesiarayanews.com)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH. salah satu rumah sakit di sukabumi, jawa barat yang memberikan pelayanan bagi ODHA. (Foto : indonesiarayanews.com)

Ourvoice.or.id. Sukabumi, Jawa Barat saat ini sudah memiliki dua rumah sakit yang memiliki ruangan khusus untuk pengobatan para penderita Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome atau HIV/AIDS.

“Dua rumah sakit yang sudah memiliki ruangan sendiri untuk melayani pengobatan para penderita HIV/AIDS yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH dan RS Assyifa Kota Sukabumi,” kata Kepala Seksi Surveillance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Wahyu Handriana, hari ini, Kamis (15/11).

Menurut Wahyu, kedua rumah sakit ini memiliki fasiltas yang cukup tanggih yang didukung oleh peralatan serta obat yang mampu menahan perkembangan penyakit HIV. Bahkan sampai saat ini sudah ada belasan yang dirawat di kedua RS tersebut baik yang rawat jalan maupun rawat inap.

Lebih lanjut, kedua rumah sakit ini juga memiliki tempat pelayanan khusus konseling untuk mereka yang menduga maupun terjangkit virus HIV.

“Walaupun penyakit ini belum ada obatnya tetapi dengan adanya fasilitas tersebut minimalnya perkembangan virus yang menyerang tubuh si penderita bisa ditahan agar daya tahan tubuhnya tetap stabil,” imbuh Wahyu.

Kedua rumah sakit ini juga tidak hanya melayani pasien penderita HIV/AIDS dari dalam Kota Sukabumi saja, tetapi dari luar pun dilayani dengan baik dan sudah cukup banyak penderita penyakit ini dari luar Kota Sukabumi yang menjalani terapi atau pengobatan.

Sementara untuk pelayanan Voluntary Counseling Testing (VCT) atau konseling tes HIV, seluruh puskesmas yang ada di Kota Sukabumi pun sudah bisa melakukan tes HIV ini. Dan Kabupaten Sukabumi pun bekerjasama dengan Dinkes Kota Sukabumi dalam masalah penanggulangan HIV/AIDS khususnya untuk mendata jumlah penderita melalui uji VCT ini.

Sumber :www.antaranews.com