Search
Close this search box.

 Ourvoice.Jakarta – Belum satu tahun, perempuan aktivis dibuat gerah dengan pernyataan pejabat publik  yang tidak berpihak bahkan cenderung menyalahkan korban pemerkosaan. Kini perempuan perempuan aktivis kembali dibuat resah dengan pernyataan salah satu pejabat publik Indonesia, M. Nuh, yang menyatakan bahwa  kemungkinan SA aadalah siswi yang nakal dan hanya mengaku diperkosa…. Kadang kadang ada yang sama sama senang, ngakunya diperkosa… Akan tetapi  dalam kondisi tertentu, bisa saja  karena kenakalannya maka sekolah mengembalikan ke orang tuanya (Republika online,  11 Oktober 2012). Pernyataan ini tidak saja  minim keberpihakan terhadap korban namun  juga ada unsur penyalahan kepada korban.  Pernyataan ini pun mengindikasikan M. Nuh sebagai pejabat publik tidak tahu, tidak sensitif dan tidak paham tentang isu pemerkosaan

Untuk itulah, perempuan-perempuan aktivis  pada hari Rabu 17 Oktober 2012  bersatu dalam naungan Aliansi Perempuan Tolak Pemerkosaan, menuntut M. Nuh  untuk mencabut pernyataannya dan meminta maaf kepada korban. Aksi yang dihadiri oleh Perempuan Mahardika, Kapal Perempuan, Aliansi Remaja Independen dan Ourvoice Indonesia ini berlangsung selama dua jam.

SA adalah pelajar SMP  Budi Utomo kota Depok yang diculik, diperkosa dan nyaris dijual oleh orang yang baru dikenalnya di facebook. Pemerkosaan SA menjadi berita nasional sebab sekolah SMP Budi Utomo mengeluarkan SA secara sepihak, hanya karena SA dianggap telah mencemarkan nama baik sekolah.(tgh)