Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Sebuah penelitian baru menemukan bahwa orang dewasa yang gay, lesbian atau biseksual berisiko lebih besar daripada rekan heteroseksual mereka untuk tertular kasus COVID-19 yang lebih parah. Penelitian tersebut menegaskan apa yang sudah diketahui oleh beberapa pendukung LGBT. 

Penelitian yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention Amerika menemukan bahwa orang gay, lesbian, dan biseksual memiliki tingkat komorbiditas (penyakit penyerta) yang lebih tinggi, seperti diabetes atau asma, dan itu dapat menyebabkan hasil COVID-19 yang buruk, termasuk kematian. 

“Saya pikir faktor terbesar yang berkontribusi terhadap penyakit penyerta ini adalah kurangnya akses ke layanan perawatan dan dukungan yang kompeten secara budaya, kata Aaron Tax, Direktur Advokasi di SAGE, yang bekerja untuk meningkatkan kehidupan  orang-orang LGBT yang lebih tua yang menghadapi risiko yang lebih tinggi .

“Dan ini, sayangnya, adalah sesuatu yang telah kita ketahui selama beberapa waktu, tetapi saya pikir apa yang telah dilakukan epidemi benar-benar menyoroti banyak masalah yang melanda komunitas LGBT yang lebih tua,” katanya. “Seperti yang saya katakan, selama bertahun-tahun, salah satu masalah yang sering kami pikirkan dan bicarakan adalah kurangnya data terkait tantangan yang dihadapi lansia LGBT.”

Dan penelitian ini menggemakan hal tersebut. Ditemukan bahwa informasi tentang orientasi seksual dan identitas gender tidak standar dalam sistem pengumpulan data COVID-19 … 

“Kami tidak tahu berapa banyak orang LGBT yang terinfeksi secara nasional, berapa banyak yang telah dites, berapa banyak yang dirawat di rumah sakit, berapa banyak yang meninggal,” dan berapa banyak yang sembuh, ”kata AaronTax.“ Dan sayangnya, tanpa data, sulit untuk membuat intervensi. “

AaronTax mengatakan mereka juga tidak tahu apakah orang LGBT mendapatkan akses ke vaksin dengan tarif yang sama dengan rekan heteroseksual mereka. 

AaronTax mengatakan tiga rintangan besar yang dihadapi populasi ini, terutama orang LGBT yang lebih tua, adalah  isolasi sosial. LGBT mengalami tingkat kemiskinan yang lebih tinggi, terutama di antara pasangan lesbian. AaronTax mengatakan bahwa mereka mengalami dua kali lipat tingkat kemiskinan dibandingkan rekan heteroseksual mereka; dan kurangnya akses ke layanan dan dukungan yang kompeten secara budaya. (R.A.W)

Laporan penelitian dapat diunduh pada tautan berikut:

[gview file=”http://suarakita.org/wp-content/uploads/2021/02/2020_LGBTQ_Older_Adults_COVID-20210212.pdf”]

Sumber:

kjzz