Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Asosiasi Medis Israel (Israel Medical Association/IMA), yang mewakili 90% dari dokter di Israel, telah menjadi badan terbaru yang melarang penggunaan terapi ‘penyembuhan’ gay.

Kebijakan yang diumumkan awal pekan ini, mengatakan: “Ada bahaya khusus dalam merujuk anak-anak dan remaja untuk melakukan terapi yang dimaksudkan untuk mengubah orientasi seksual seseorang.

“Tinjauan komprehensif studi dan makalah dari organisasi lain menunjukkan kesepakatan bahwa tidak ada tempat untuk terapi berdasarkan asumsi bahwa homoseksualitas adalah penyakit atau kelainan yang memerlukan perawatan.”

Pernyataan itu menambahkan: “Terapi untuk mengubah orientasi seksual seseorang ternyata tidak efektif dan dapat menyebabkan kerusakan mental, seperti kecemasan, depresi, dan kecenderungan bunuh diri.”

Banyak asosiasi medis lain yang menandatangani pernyataan IMA, termasuk Israel Psychiatric Association, Israeli Adolescent Medicine Society, Israel Pediatric Association,  Society to Promote Health in the LGBT Community, Israel Association of Family Physicians dan Israel Child and Adolescent Psychiatric Association.


Namun, meski ada langkah positif, beberapa aktivis khawatir tentang praktik tanpa izin yang melakukan terapi konversi tersebut. Salah satu tempat tersebut adalah JIFGA, yang sebelumnya dikenal sebagai Jews Offering New Alternatives for Healing.

Kelompok itu mengklaim memiliki kemampuan untuk mengubah orientasi seksual klien, tetapi terpaksa ditutup setelah pengadilan New Jersey menyatakan bersalah atas penipuan konsumen karena menawarkan praktik-praktik tersebut. Kemudian praktik tersebut diluncurkan kembali sebagai JIFGA.

Chen Arieli, ketua Israeli LGBT Association mengatakan: “Kita perlu memiliki pendekatan holistik mengenai perlakuan konversi.

“Tujuan kami adalah untuk memperkuat organisasi keagamaan LGBT, untuk membantu mereka menjangkau para generasi muda yang mungkin berisiko mendapatkan perawatan konversi.” Dia juga menyatakan kekhawatiran bahwa larangan itu mungkin akan membuat lebih sulit untuk menghilangkan praktik di daerah konservatif di mana sebagian besar hal itu dilakukan.

Julien Bahloul, juru bicara Association of Israeli Gay Fathers, berharap bahwa parlemen Israel akan mengeluarkan undang-undang untuk melarang praktik tersebut. “Fakta bahwa saat ini orang-orang profesional, dokter, mengatakan bahwa terapi konversi orientasi seksual tidak dapat diterima dan tidak ada hubungannya dengan pengobatan adalah kemenangan besar bagi kami, ”katanya.

Nadav Schwartz, seorang aktivis LGBT di Israel, pernah menjalani terapi ‘penyembuhan’ gay, dan menjelaskan yang terjadi. “Saya mendatangi sebuah organisasi bernama Soul’s Advice. Mereka mempertemukan saya dengan seorang terapis yang sama sekali tidak memenuhi syarat, dan mengatakan kepada saya bahwa ayah saya ‘membuat saya gay’ dan bahwa setelah terapi saya tidak lagi tertarik pada lelaki, ”katanya.

“Saya kenal beberapa lelaki yang diperintahkan untuk diam-diam menguntit seorang perempuan dan mengambil foto mereka, atau melakukan masturbasi sambil melihat gambar perempuan. Beberapa menderita hukuman fisik, seperti dipukuli, karena mereka tertarik pada sesama lelaki. ”

Awal pekan ini, Denver, Colorado, Amerika Serikat melarang penggunaan terapi penyembuhan gay . Momen penting ini tiba setelah Walikota Denver Michael Hancock dan dua anggota dewan kota mengajukan proposal kepada komite Dewan Kota Denver bulan lalu.

“Ini adalah momen yang sangat membanggakan bagi pemerintahan saya, bagi anggota Dewan Kota, dan untuk semua orang di Denver yang menghargai inklusi dan penerimaan,” kata Michael Hancock dalam sebuah pernyataan.

“Pemungutan suara malam ini untuk melarang terapi konversi kami suarakan bersama, bahwa kami tidak akan pernah membiarkan generasi muda LGBT kami menjadi target dari praktik meragukan ini, dan bahwa kami di sini untuk mendukung mereka.”

Saat ini hanya ada 14 negara bagian di Amerika  yang melarang terapi konversi untuk anak di bawah umur yakni New Jersey, California, Oregon,  Illinois , Vermont , New Mexico, Connecticut , Rhode Island, Nevada , Washington , Hawaii ,  Delaware , Maryland dan New Hampshire. (R.A.W)

Sumber:

GT