Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Presiden Chile, Michelle Bachelet, telah mengirim sebuah Rancangan Undang-Undang (RUU) kesetaraan pernikahan kepada kongres. RUU tersebut diusulkan pada tahun 2015 ketika negara tersebut mulai memberlakukan sejumlah reformasi liberal.

Ketika diusulkan, Michelle Bachelet telah berjanji untuk mengirim RUU secara lengkap kepada legislator sebelum tahun ini berakhir.

Berbicara di luar istana presiden La Moneda, Michelle mengatakan bahwa undang-undang tersebut sangat penting bagi negara tersebut untuk maju.

“Kami melakukan ini dengan kepastian bahwa tidak etis ataupun adil untuk memberikan batas buatan pada cinta, atau untuk mengingkari hak-hak penting seseorang hanya karena jenis kelamin pasangan mereka,” katanya.

Chile akan mengikuti negara-negara Amerika Selatan lainnya dalam mengesahkan kesetaraan pernikahan bagi pasangan LGBT.

Argentina, Brasil, Uruguay, dan Meksiko telah melegalkannya dalam beberapa tahun terakhir.

Meskipun Michelle Bachelet telah berhasil membawa RUU tersebut kehadapan kongres, namun tidak pasti apakah RUU tersebut akan lolos sebelum pemilihan pada bulan November.

Seperti halnya RUU kesetaraan pernikahan, pemerintah Chile saat ini sedang mengatur untuk mengeluarkan undang-undang yang akan mengurangi status ilegal dalam aborsi. Undang-undang tersebut akan mengizinkan aborsi dalam jumlah terbatas.

Michelle Bachelet mengatakan pada awal tahun ini bahwa dia akan membawa sebuah RUUke Kongres Chile pada paruh kedua tahun 2017, dengan tujuan mengizinkan pernikahan bagi pasangan LGBT.

Michelle Bachelet kembali ke kursi kepresidenan pada tahun 2014, setelah  sebelumnya menjabat sebagai presiden perempuan pertama Chile di tahun 2006 sampai dengan tahun 2010.

Pasangan LGBT telah diizinkan untuk mengikat hubungan mereka dalam serikat sipil sejak tahun 2015, ketika undang-undang tersebut disetujui oleh 86 anggota dewan, dengan hanya 23 suara menentangnya dan 2 abstain.

Negara ini telah mengeluarkan ketentuan hukum terhadap tindak kejahatan atas dasar kebencian kepada orientasi seksual dan identitas gender seseorang sebagai tanggapan atas pembunuhan Daniel Zamudio pada tahun 2012. Daniel Zamudio yang berusia 24 tahun adalah seorang lelaki gay yang menjadi korban penganiayaan  yang memicu kecaman secara nasional dan menggetarkan komunitas LGBT Chile. (R.A.W)

Sumber:

Pinknews