Search
Close this search box.

A Single Man

Suarakita.org- Berlatar belakang  pada tahun 1962 di kota California. A Single Man adalah sebuah kisah Seorang dosen  yang berasal dari inggris berusia 52 th George Falconer (colin firth),  yang berjuang melawan waktu menepis rasa kehilangan  untuk menemukan makna kehidupan yang lebih baik setelah ditinggalkan kekasihnya Jim [Matthew Goode]. dalam sebuah kecelakan mobil.

Bagi Goerge Jim adalah belahan jiwanya yang sulit untuk dilupakan dalam hidupnya, dan ini membuat George terjebak dalam rasa gundah yang tiada akhir. Dan seiring berjalanya waktu  Goerge berusaha untuk bisa membenankan rasa pilunya dengan bertemu  orang baru, namun itu tetap saja tidak bisa melumpuhkan rasa sedihnya bahkan Goerge merasa hidupnya tak berarti .

Kehadiran sahabat dekatnya Charley  48 thn [Julianne Moore] sedikit membantu Goerge beranjak dari masalah yang sedang dihapainya, hingga akhirnya datanglah seorang pemuda bernama  Kenny [Nicholas Hoult] , dia adalah seorang mahasiswa muda yang memiliki kepribadian yang cukup kuat dan telah berdamai dengan dirinya. Melalui proses yang cukup keras akhirnya Kenny berhasil menaklukan kesepian George.

A single Man merupakan sebuah film yang diadaptasi dari novel  karya Christopher Isherwood’s yang diterbitkan pada tahun 1964 dengan judul yang sama. Dan disebut-sebut sebagai karya pertama dalam perkembangan sastra gay modern.

Colin Firth bermain sangat apik sekali dalam film ini, dan dapat dilihat dari ekspresi  (gesture) dan konsistensi vocal yang berat membuat film ini semakin hidup dan mendekati karakter pada novel  aslinya.

Selain Colin Firth film ini juga dibintangi oleh Juliana Moore, seorang aktris perempuan yang sudah tidak asing diperfilman Hollywood,  yang sudah empat kali menjadi nominator academi award. Sebelum  bermain di  A Singgle, Man Juliana Moore pernah bermain dibeberapa film bertemakan gay, diantaranya FAR FROM HEAVEN, THE HOURS dan SHELTER.

ada sesuatu yang beda dari film gay yang sudah saya tonton 3-4 tahun belakangan ini. yaitu : Costum,make up,tata rambut yang serba klasik. Terlihat begitu indah dipandang mata, ya mengkin ini karena seting film ini tahun 1964 jadi harus menyesuaikan dengan kondisi saat itu. Menurut saya wajar saja itu menjadi perhitangan yang matang karena sebelum menjadi sutradara Tom Ford adalah seorang fashion designer dirumah mode yang cukup terkenal yaitu Gucci dan Yvest Saint Laurent.

Dalam A Single Man tidak ada sesuatu yang baru ditawarkan. Ide cerita tentang kehilangan dan kesedihan sangat sering kita lihat dilayar lebar, dan sangat umum.  bahkan secara substansi isu yang berkaitan dengan gay pun nyaris tidak diangkat secara gamblang. Beruntunglah pemeran utama pria dalam film ini mampu mengekplorasi keaktoranya dengan sangat bagus hingga mampu menjadi nominasi pada perhelatan academy award bulan maret 2010.  Akankah Colin Firth mampu mencuri hati para dewan juri seperti Sean Pean yang pada tahun lalu memerankan tokoh aktifis gay Harvey Milk dan berhasil membawa pulang Oscar untuk pemeran pria terbaik. Kita tunggu saja kabarnya dibulan maret nanti. (Yatna)