Search
Close this search box.

bea arthur residence

SuaraKita.org – Menurut sensus penduduk tahun 2008, 40% atau sekitar 1600 orang dari seluruh remaja tunawisma di New York adalah LGBT. Mereka terpaksa meninggalkan rumah dan hidup di jalan akibat diusir atau mengalami kekerasan di dalem keluarga atau lingkungan mereka. Walau Amerika telah melegalisasi hubungan sejenis, namun masih terbuka kemungkinan ada keluarga yang belum bisa menerima bahwa ada keberagaman dalam orientasi seksual, identitas dan ekspresi gender yang pada akhirnya mengusir anak-anak mereka ketika mereka ketahuan ataupun melela sebagai LGBT.

Selama ini banyak rumah singgah yang menampung remaja LGBT dan memberikan konseling pada mereka. Salah satunya yang tengah dipersiapkan untuk dibuka pada awal tahun 2017. Rumah singgah yang dinamakan “The Bea Arthur Residence”. Nama tersebut diambil dari nama seorang aktris yang berjaya selama hampir 7 dekade. Bea Arthur bukan hanya dikenal sebagai aktris namun juga diketahu sebagai pendukung hak-hak LGBT. Ketika meninggal pada tahun 2009 Bea yang juga membintangi serial “Golden Girls” ini mewariskan uang sebesar 300.000 dolar Amerika kepada Ali Forney Center, sebuah LSM yang berusaha membuka rumah-rumah singgah bagi LGBT tunawisma. Selain membuka rumah singgah, The Bea Arthur Residence juga memberikan konseling dan membantu pengurusan kasus yang menimpa remaja LGBT di New York.

Bea Arthur (1922 – 2009)

“Anak-anak di Ali Forney Center adalah anak anak yang dibuang oleh keluarganya karena mereka lesbian, gay atau transgender. LSM ini menyelamatkan hidup mereka” kata Bea ketika diwawancara oleh sebuah majalah pada tahun 2005

Menurut direktur eksekutif Ali Forney Center Carl Siciliano, mereka pada saat ini memiliki 12 rumah singgah yang buka selama 24 jam sehari 7 hari seminggu dan melayani lebih dari 1000 orang anak. “Waktu itu saya tidak tahu bagaimana cara kami melalui masa masa sulit tanpa donasi tersebut, Bea Arthur benar-benar membuktikan ucapannya bahwa dia akan melakukan apapun untuk membantu anak-anak tersebut.” Tambah Carl.

Rumah singgah yang baru ini diharapkan membantu meringankan krisis kesehatan masyarakat di New York dan membantu para remaja LGBT untuk menjalani hidup mereka. (R.A.W)

Sumber

USAtoday