Search
Close this search box.

Ourvoice.or.id – Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) minta, anak-anak dengan HIV/AIDS tetap diterima sekolah seperti layaknya siswa yang lainnya tanpa ada diskriminiasi.

”Kami minta anak-anak dengan HIV/Aids bisa diterima sekolah, tanpa ada diskriminasi,” kata Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Daerah Istimewa Yogyakarta, Riswanto, Minggu (31/3).

Menurut dia, berdasarkan catatan tahun 2012 terdapat 65 anak usia satu hingga 14 tahun yang terdampak HIV/AIDS. Dengan rincian 44 anak dengan HIV dan 21 AIDS.  Oleh karena itu, KPA DIY berharap mereka tetap diterima sekolah seperti siswa yang lainnya tanpa ada diskriminasi. Biar bagaimana pun mereka juga butuh masa depan.

”Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Daerah Istimewa Yogyakarta meminta agar anak-anak yang berasal dari keluarga dengan HIV/Aids tetap diterima untuk belajar di berbagai jenjang sekolah,” kata dia.

Lebih lanjut ia berharap masyarakat juga memperlakukan sama dan tidak mengucilkan para keluarga dengan HIV-AIDS. ”Penularan HIV/Aids hanya bisa terjai melalui jarum suntik, transfusi darah dan hubungan seks,” katanya.

Sehingga, lanjut dia, kalau hanya sekedar berbicara atau berdekatan tidak akan menular. ”Jadi tidak ada alasan takut apalagi khawatir tertular dengan virus tersebut,” jelasnya.

Lebih lanjut Riswanto mengatakan, akibat minimnya pengetahuan dalam masyarakat, menjadi enggan bergaul dengan anak-anak yang dengan HIV/AIDS.

Oleh karena itu, sekolah-sekolah diharap juga bisa menerima anak-anak dengan HIV/Aids ini untuk bersekolah. Sebab, kata dia, dalam catatan atau pengalaman mereka pernah ada anak dengan HIV/Aids sulit mendapatkan sekolah.

Sumber ; suaramerdeka.com