Search
Close this search box.

Kumpul Anggota Suara Kita, Ngomongin Kerjaan

SuaraKita.org Kumpul anggota kembali dilakukan pada 30 November 2024 dengan agenda membicarakan hak bekerja untuk ragam gender dan seksual. Pada kumpul anggota kali ini, Suara Kita menghadirkan Retsu D. Arfiandi yang menceritakan pengalamannya sebagai seorang trans laki-laki dalam mengakses pekerjaan.

Dirinya mengatakan bahwa, kita sebagai bagian dari ragam gender dan seksualitas di Indonesia, sebaiknya tidak perlu menunggu adanya lowongan pekerjaan yang sangat spesifik menerima kita. Karena pada akhirnya kita akan tetap menghadapi adanya rintangan di tempat kerja, bahkan di tempat kerja yang sangat terbuka pada ragam gender dan seksualitas sekalipun.

“Kalau ada lamaran, apapun itu, lamar saja dulu, gak perlu takut. Kalau ada yang tanya kenapa nama di KTP dengan tampilannya berbeda, ya katakan saja dengan jujur. Misalnya, kalau yang wawancara bilang ‘mau dipanggil apa?’, ya jawab saja, ‘tampilannya sudah begini, masa dipanggil Mba?'” paparnya.

Menurut Retsu, hal yang menjadi rintangan di tahap wawancara baginya adalah takut dituduh menggunakan identitas palsu karena nama atau jenis kelamin di KTP berbeda dengan penampilan ketika datang.

“Yang aku takutkan itu saja, takutnya aku dituduh pakai data palsu, maka dari itu aku selalu terlebih dahulu menjelaskan kalau itu data asli, KTP asli, NIK asli, isu saja dulu,” jawabnya.

Suara Kita juga kedatangan Sherani Putri dari media Progresip, sebuah media kelas buruh yang sedang banyak melakukan liputan soal hak pekerja ragam gender dan seksual di banyak sektor.

Rani menyampaikan bahwa diskriminasi di tempat kerja terjadi di banyak sektor seperti pada industri pertelevisian, Seni, dan pada industri garmen.

“Terutama industri pertelevisian ya, karena ada undang-undang penyiaran yang secara spesifik menyebutkan,” paparnya.

Sedangkan di sektor Garmen, atau pabrik pada umumnya, diskriminasi terjadi pada pekerja perempuan dengan ekspresi maskulin dari tahap wawancara, hingga saat bekerja.

Kegiatan ditutup dengan sesi promosi unit usaha yang dimiliki oleh peserta yang hadir. Ada yang promosi bisnis jualan kue pasar, ada yang juga yang mempromosikan jasa seperti jasa MC, Penyanyi, atau pun penerjemah. (Esa)