Search
Close this search box.

[Puisi] Tiba Saatnya

Oleh: Dewi Nova* 

Tiba Saatnya

Tirai-tirai prasangka disingkap 

Aku bukan pelacur 

Kalau iya,  memangnya kenapa? 

Aku bukan isteri yang menyerah 

jadi tempat suami buang  sampah 

Kalau iya,  kau bisa apa?

Aku bukan pengguna

Kalau iya, kau mau bagaimana? 

 

Aku bukan lesbian, 

Aku bukan transpuan 

Aku bukan biseks

Kalau iya, kau memangnya siapa? 

 

Agama mana yang mengerudungimu 

Hingga kau boleh membuatku  ragu mendapatkan ARF 

Membuatku gagu mempertahankan hidup 

Adat mana yang menyelubungimu hingga kau merasa berwenang 

Meragukan jejak kekerasan dan penindasan di tubuhku 

Membuatku beku dalam perih dan sepi 

Negara mana yang begitu menyangkal 

hingga aku begitu jauh dari perlindungan sosial dan kesehatan 

 

Tiba saatnya 

Tingkap-tingkap gelap disingkap 

Aku pekerja seks 

yang membuat manusia lahir dan bertahan hidup 

Aku isteri yang akan melepas jubah-jubah patriah 

Aku pengguna yang memberi tanda  dunia tak baik-baik saja 

 

Aku lesbian, aku transpuan, aku biseks 

yang berkabar,  hetero bukan satu-satunya cara Tuhan mencipta 

 

Engkau mau bagaimana?  

Terus bersembunyi dibalik tirai

Agar tak kunjung ambil peran mengubah dunia 

Menerima – melindungi setiap citra-ciptaan yang Maha Kasih

Engkau mau bagaimana?  

Terus menikmati jubah patriah 

agar tak kunjung memenuhi tanggung jawab 

 

Negara mana yang begitu lemah menyerah pada patriah 

Berserah diri  pada industri obat 

Kongkalikong dengan benih-benih kebencian dan diskrimininasi 

Negara mana yang begitu kalah dengan norma hetero 

Menyangkal kewarganegaraan transpuan 

Menjauhkan  transpuan dari layanan kesehatan dan perlindungan sosial yang layak 

 

Tiba saatnya 

Rumah sakit terbebas dari penyakit diskriminatif 

Polisi membebaskan diri dari penjara moral 

Perlindungan sosial dan kesehatan terbebas dari homopobik

 

Tiba saatnya 

Negara merdeka dari kolonialisme 

Kolonilaisme hetero 

Kolonialisme patriah 

Kolonialisme industri obat 

Engkau mau bagimana ? 

Sebab  kami akan terus membuatnya tiba 

 

Pamulang, 25 November 2021 

 

*Penulis adalah pekerja kemanusiaan sejak tahun 1998 di LBH Semarang – YLBHI. Saat ini Nova mengawani gerakan perempuan  pekerja melalui jaringan  Global Alliance Against Traffict in Woman (GAATW) yang berkantor di Bangkok,  dan salah satu badan pengawas Suara Kita. 

Dewi Nova tercantum sebagai penulis sastra pada Ensiklopedia Penulis Sastra Indonesia di Provinsi Banten (2020) dan  sebagai penyair pada buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia. Buku karya Dewi Nova antara lain Perempuan Kopi dan Burung-Burung Bersayap Air. Nova juga menyutradrai pertunjukan Bunga Rampai Gerakan Perempuan Indonesia dan memberikan kelas menulis juga terapi menari kepada kelompok-kelompok yang didiskriminasikan.  

Bagikan

Puisi Lainnya