SuaraKita.org – Film produksi 20th Century Fox menceritakan tokoh seekor banteng yang mendobrak stereotip. Ferdinand, nama tokoh banteng tersebut yang lebih suka menyelamatkan kelinci, mencium wangi bunga dan membicarakan perasaannya daripada berlari menerjang kain merah.
Dia begitu lembut bahkan menolak untuk menjadi “banteng” ketika berada dalam sebuah toko pecah belah. Dengan hati-hati berjalan diantara tumpukan keramik karena takut akan memecahkannya.
Kisahnya bukanlah merupakan hal baru, awalnya kisah film ini ditulis sebagai buku cerita pada tahun 1936, dengan judul The Story of Ferdinand.
Film ini dianggap kontroversial sehingga kemudian dilarang di beberapa negara karena dianggap propaganda.
Sejak saat itu buku ini menjadi buku populer untuk guru dan orang tua karena plot yang ramah LGBT.
Kisah tersebut kemudian berubah menjadi film pendek produksi Walt Disney, menggemakan pewatakan tokoh banteng yang menyenangkan.
Sekarang kisah tersebut telah diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan layar lebar, delapan dekade setelah rilis cerita aslinya.
“Ferdinand menunjukkan sikap bahwa semua anak LGBT hendaknya mengambil sikap: ‘Inilah saya dan saya tidak akan menyesalinya.'” Tulis kritikus budaya Tony Bravo.
“Ferdinand muncul sebagai pahlawan pecinta damai karena penolakannya untuk bertarung, tapi saya pikir dia lebih cocok dengan perannya sebagai ikon gay: Saya selalu terbayang tokoh Ferdinand ketika saya berhenti sejenak untuk mencium wangi bunga-bunga.”
Suara Ferdinand diisi oleh John Cena, dan aktor aktor Kate McKinnon dan Raul Esparza, ikut ambil bagian dalam mengisi suara tokoh-tokoh dalam film tersebut.
Film ini dijadwalkan rilis pada pertengahan Desember, siap untuk dinikmati seluruh keluarga di seluruh dunia.(R.A.W)
Trailer “Ferdinand”
Sumber: