SuaraKita.org – Donald Trump telah menunjuk seorang diplomat gay yang telah melela untuk menjadi duta besar Amerika Serikat untuk Jerman.
Richard Grenell, seorang diplomat dan juga seorang pendukung Donald Trump, telah dipilih untuk posisi tersebut. Jika disetujui oleh senat, Richard Grenell akan menjadi duta besar pertama yang telah melela sebagai gay dalam pemerintahan Donald Trump
Nominasinya diumumkan oleh Gedung Putih pada 1 September, namun rumor tentang nominasi seorang duta besar mulai merebak pada pertengahan Juli. Pada saat itu, Kantor berita Politico mengatakan bahwa Richard Grenell disebut-sebut akan menjabat sebagai duta besar untuk Jerman atau NATO (North Atlantic Treaty Organization).
Pernyataan Gedung Putih mencatat bahwa Richard Grenell yang berusia 50 tahun itu telah bertindak sebagai ‘penasihat komunikasi utama untuk pejabat publik di tingkat lokal, negara bagian, federal, dan internasional, dan juga untuk perusahaan yang termasuk dalam peringkat Fortune 200.’
Pemirsa televisi juga akan mengenalinya karena sering tampil sebagai komentator urusan luar negeri. Richard Grenell pernah bertugas delapan tahun sebagai juru bicara untuk Amerika Serikat di PBB selama pemerintahan George W. Bush. Sebelum itu, dia bertindak sebagai penasihat politik sejumlah orang-orang Partai Republik termasuk Gubernur New York George Pataki.
Namun,Richard Grenell mungkin paling diingat untuk tugas singkatnya sebagai juru bicara keamanan nasional untuk kampanye kepresidenan Mitt Romney tahun 2012, juru bicara gay pertama yang melela untuk calon presiden dari Partai Republik.
Serangan balik dari kaum konservatif sosial mendorongnya untuk mengundurkan diri setelah dua minggu. Pada saat itu, Richard Grenell mengatakan bahwa publisitas tentang seksualitasnya mengaburkan pesan yang ingin disampaikannya.
Saat ini, Richard Grenell tinggal di Palm Springs dan merupakan mitra pendiri di Capital Media Partners, sebuah firma konsultasi komunikasi dan konsultasi internasional yang berbasis di Los Angeles.
Richard Grenell juga dilaporkan memulai perawatan kemoterapi pada bulan Juni 2013 menyusul diagnosis limfoma non-Hodgkin. Tak lama setelah itu, dia mengumumkan bahwa dia sedang dalam masa istirahat.
Karena diagnosis kankernya, Richard Grenell mengembangkan aplikasi ChemoWave, yang dapat melacak suasana hati pasien, kondisi dan gejala dari kemoterapi.
Richard Grenell memperoleh gelar sarjana seni dari Evangel University di Springfield, Missouri, dan gelar master administrasi publik dari Sekolah Tinggi Pemerintahan John F. Kennedy di Universitas Harvard. (R.A.W)
Sumber: