SuaraKita.org – Sekelompok petugas polisi Australia telah membagikan cerita melela mereka dalam sebuah video yang mengirimkan pesan dukungan kepada komunitas LGBT sebelum survei mengenai kesetaraan pernikahan. Petugas polisi LGBT dari kepolisian Queensland bercerita tentang ketakutan mereka terhadap penerimaan sebelum melela, dan juga tantangan yang mereka hadapi.
Seorang perwira, David Tucker, menjelaskan bahwa ketika berusia 40 tahun dia melela kepada keluarganya setelah putrinya bertanya kepadanya apakah dia seorang gay.
Dia telah menjalani seluruh hidupnya sebagai lelaki heteroseksual, tapi merasa harus menyerah pada apa yang selalu dia sadari: dia seorang gay.
“Putri saya bertanya, ‘Apakah ayah seorang gay?’ yang membuat saya kemudian menangis,” kata David Tucker.
David menambahkan: “Salah satu hal yang selalu saya sesali adalah saya tidak pernah mengatakan pada ibu bahwa saya adalah seorang gay.”
Seorang polisi transgender juga bercerita tentang pengalamannya melela.
Bagi Martina Winkworth, dia beruntung mendapat dukungan dari istrinya saat dia menyadari bahwa dia adalah seorang transgender.
Martina Winkworth menjelaskan bahwa istrinya mulai memahami seluk beluk perasaannya dan berjanji akan memberi Martina “restu” nya saat dia melakukan transisi.
Lorianna Blaylock menjelaskan bahwa keluarganya sangat religius dan karenanya dia merasa tidak akan pernah bisa melela.
“Saya lahir dalam keluarga yang sangat religius, saya biasa pergi ke gereja setiap hari Minggu, kebaktian remaja setiap Jumat, belajar Alkitab setiap hari Rabu dan untuk saya menjadi gay jelas bukan pilihan,” katanya.
Seorang perwira lain, Michelle Harris, mengungkapkan bagaimana dia berpikir bahwa jika dia melela sebagai lesbian maka orang tidak akan memperlakukannya dengan hormat.
Pada satu titik, dia begitu berkonflik tentang seksualitasnya sehingga dia mulai memikirkan untuk melakukan bunuh diri.
Michelle Harris berkata, “Mungkin itu yang terburuk. Memahami siapa diri Anda tapi tidak bisa membaginya.
“Selama beberapa tahun , akhirnya saya menganggap bahwa pilihan terbaik adalah menerima diri saya, dan itu adalah hal yang paling mudah untuk dilakukan,” tambahnya.
Sejak saat itu, Michelle Harris telah menyesuaikan diri dengan seksualitasnya dan sekarang menjadi lesbian yang melela dan merasa luar biasa saat menyadari bahwa seksualitasnya seharusnya tidak menentukan pendapat orang tentang dirinya.
“Saya mulai merasa lebih nyaman dalam diri saya dan juga dengan konsep bahwa orientasi seksual dan ekspresi atau identitas gender Anda tidak mendefinisikan siapa diri Anda,” katanya. (R.A.W)
Sumber: