Search
Close this search box.

The Pearl of Africa: Kisah Perjuangan Transgender Cleoparta Kambugu di Uganda

SuaraKita.org – Cleopatra Kambugu menolak untuk menjadi korban. Dia menolak untuk dibungkam, atau ditakut-takuti. Dia hanya ingin bebas untuk hidup dan mencintai pasangannya. Ini perasaan yang universal, ini adalah sebuah keinginan, keinginan untuk sebuah kemerdekaan, tetapi di tempat seperti Uganda, dan untuk transgender seperti Cleo, kebebasan berarti perjuangan keras.

Sebagai salah satu dari sedikit transgender yang coming out di Uganda, dan di seluruh Afrika, Cleo menghadapi sejumlah tantangan untuk menggapai kebebasan, tapi dia lebih beruntung daripada yang lain. Dia mampu untuk melakukan perjalanan ke Thailand untuk melakukan operasi kelamin, meskipun Uganda tidak mengakui dia sebagai perempuan. Meskipun menghadapi kesulitan-kesulitan, terutama ketika bepergian, atau mencoba untuk mengurus jaminan kesehatan.

Berharap memberikan secercah cahaya dari sebuah populasi yang hampir tak terlihat dalam suatu negara yang diselimuti mitos dan kenyataan tentang homofobia, Cleo mulai berbagi kisahnya ke dalam sebuah webseries The Pearl of Africa. Kisah Cleo memiliki kemampuan untuk menjangkau pemirsa yang lebih luas.

Sutradara The Pearl of Africa, Jonny Von Wallström mengatakan, “Banyak film tentang orang-orang transgender, atau orang-orang kulit hitam, sering fokus pada mereka yang berbeda. Saya ingin mengisi ruang dengan kisah cinta pribadi, di mana manusia berada dipusatnya.”

The Pearl of Africa adalah kisah cinta antara Cleo dan pasangan setianya Nelson, yang berdiri di sisinya sepanjang seluruh perjalanannya. Jonny Von Wallström mengikuti Cleo dan Nelson selama 18 bulan di tengah meningkatnya diskriminasi anti-gay saat Cleo berusaha demi peningkatan kesejahteraan masyarakat LGBT Uganda.

Cleo coming out  tiga tahun lalu di sampul Red Pepper, tabloid terbesar Uganda, seminggu setelah Undang-Undang Anti-Homoseksual disahkan. Meskipun hukum tersebut kemudian dianggap tidak sah oleh Mahkamah Konstitusi Uganda, hal menjadi perhatian dunia tentang bahaya yang dihadapi oleh LGBT di sana. Tentu saja, dunia memiliki rentang perhatian yang pendek, dan sejumlah kekejaman yang terjadi pada satu waktu, tapi kisah Cleo di sini untuk mengingatkan kita bahwa perjuangan belum berakhir.

Dokumenter The Pearl of Africa tayang perdana 30 April dalam program International Spectrum di festival film dokumenter Kanada, 2016 Hot Documents Canadian International Film. (Radi Arya Wangsareja)

Trailer film dokumenter The Pearl of Africa

Sumber

www.out.com