Search
Close this search box.

[Cerpen] Pintu Tertutup

SuaraKita.org – Dua puluh menit sudah aku menunggu datangnya kereta. “Dikarenakan ada rel yang anjlok…” tutur suara operator yang kaku itu. Jika dua puluh menit lagi aku belum naik kereta, sudah dipastikan aku akan kena marah bosku lagi.

[Kisah] Apa itu Rumah?

Oleh: Wisesa Wirayuda SuaraKita.org – Dentuman suara piano menemaniku dalam menuturkan kisah ini. Lagi-lagi aku ingin menceritakan cerita murahanku pada

IDAHOT 2016 Commemoration Report

Suarakita.org- LGBT Indonesians continue to exist. During the month of May, LGBT groups celebrated International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT) and emerged to the public following an onslaught of attacks, diatribes and allegations in the beginning of 2016.

[Jurnal] Pembentukan Identitas Orientasi Seksual Pada Remaja Gay

SuaraKita.org – Piaget (Hurlock, 1980) mendefinisikan remaja sebagai usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak sudah tidak lagi berada di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada pada tingkat yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak.

[Cerpen] Tanah

SuaraKita.org – “Tuhanku, apabila ilalang telah tak ada tak memiliki tanah sebagai rumah tempat tumbuh, lantas aku dan dia mesti berjalan menyusuri apa. Kami tak hendak menyusuri dinding dan aspal!”

[Kisah] Coming Out dan Kegelisahan Salman

SuaraKita.org – Salman menjalin hubungan dengan pasangannya sejak usia 23 tahun. Sejak berhubungan, pasangan Salman sudah open dengan keluarganya. Sementara Salman sendiri belum secara terbuka berbicara kepada keluarga. Namun, tokh demikian keluarga sepertinya sudah membaca. Tetapi posisinya keluarga tidak mau menyakiti Salman dan Salman-pun tidak mau menyakiti keluarga. Memang Ibu pernah bertanya, kapan Salman menikah.

[Cerpen] Emak dari Tanah Abang

SuaraKita.org – Jakarta, pukul 11 malam, aku dan kekasihku menyelinap di betis gedung-gedung bertingkat, mencari jalan pintas ke Stasiun Tanah Abang. Bertiga dengan supir bajay, berkeliat menuju gang-gang kecil. Rumah-rumah kecil yang padat, lotengnya berjejalan. Setiap jengkal halamannya dijadikan lapak hidup. Aroma sate Madura, goreng-goreng, nasi uduk merangsang hidung. Anak-anak berlomba dengan motor dan bajay mengambil ruang bermain, yang sekaligus jalan pintas menuju stasiun.