Peluh di Antara Jalan
Oleh: Misske* Di antara trotoar dan lampu merah, Aku melintas, tak dilihat, tak dikenal. Pengemudi berseragam hijau, seolah hanya bayang,
Oleh: Misske* Di antara trotoar dan lampu merah, Aku melintas, tak dilihat, tak dikenal. Pengemudi berseragam hijau, seolah hanya bayang,
Oleh: Isti Toq’ah Persembahan kasih untuk yang terpinggirkan, Energi perjuangan tak pernah pudar. Rangkulan hangat di tengah badai kehidupan, Kuatkan
Oleh: Alizqy Memang, sekilas aku dan Ibu adalah sama. Senyum yang sama, mata yang sama, marah yang sama, pun emosi
Oleh: Robert Doliver Di Bulan Pride yang cerah bercahaya, Kami berkumpul, satu suara, satu rasa, Di antara pelangi, di bawah
Oleh: Dewi Nova* Tiba Saatnya Tirai-tirai prasangka disingkap Aku bukan pelacur Kalau iya, memangnya kenapa? Aku bukan isteri yang menyerah
Oleh: Natan* Aku menerima diriku Berbeda, seperti hitam dari putih Seperti putih dari hitam Kenapa kamu tidak Aku menerima diriku
Oleh: Muhammad Akbar Ridhawansa* Terlukiskan, dalam sebuah alkisah Dari lautan, bayang-bayang berucap Di tengah permainya sang surya, berpencarnya rentangan abu
Oleh: Muhammad Akbar Ridhawansa* Semesta bergelimang, bagaikan permata lautan samudera Bentangan samudera, riak dambaan para rakyat Menyertai lantunan batin, cerminan