![](https://suarakita.org/wp-content/uploads/2024/05/Cover-Berita-6.png)
[Cerpen] Bidadara dari Dori
Oleh: Moci* SuaraKita.org – Fajar yang membangunku pagi ini terasa berbeda, membuatku basah. Hawa yang begitu panas di Kota ini,
Oleh: Moci* SuaraKita.org – Fajar yang membangunku pagi ini terasa berbeda, membuatku basah. Hawa yang begitu panas di Kota ini,
Oleh: Cecep Himawan* “Calon presiden lo milih siapa, nek?” Sahara menghela nafas. “Gak yakin, bun. Gak meyakinkan semua calonnya.” Evelyn
Oleh: Pudji Tursana* SuaraKita.org – Pagi masih buta, namun Bram terbangun nyalang dengan kesadaran terang-benderang. Dadanya terasa tertimpa sesuatu beraroma
Oleh: Fadhil Hadju* Salam hangat, Yang terhormat bagi siapa saja yang menemukan surat kecil ini. Mungkin akan aku beratkan dengan
Oleh: Cecep Himawan* Payudara menggantung lemas di dada figur itu. Penis di selangkangannya tegak menatap langit. Bibir vagina merekah dalam
SuaraKita.org – Rasanya tak mungkin. Mereka sama-sama anak tunggal. Mereka tumbuh bersama. Keluarga mereka dekat. Tak pernah ada rahasia di antara mereka.
SuaraKita.org – Mereka manusia yang lebih kompleks dari sekedar magnet yang hanya berkutub utara dan selatan.
SuaraKita.org – Aku membuka surat itu. Tertegun mendapati isinya.