[Cerpen] Panjang Umur Perjuangan

Oleh: Wisesa Wirayuda SuaraKita.org – -1 Maret 2018- Tempat tidurku bergemuruh, tanda bahwa ada KRL Commuter Line melintasi belakang rumahku untuk pertama kalinya di subuh hari, tandanya aku sudah harus bangun. Karena tidak mungkin aku masih bisa lanjut tidur. Jika tidak ada tembok ini mungkin aku tidak akan bisa tidur sama sekali tadi malam. Aku […]

[Puisi] Kaldera

Kaldera Sepi, berdiri tegap pada gelombang rindu seorang pemuda. Aku laki- laki, siapakah engkau bergemuruh deburkan asa. Aku bagai pasir, menunggu tubuh diterjang ombak. Tidak ada waktu untuk berlari, untuk berteriak, engkau terisak. Aku dan engkau adalah satu. Menanti, berbaring menatap. Tapi tatapan ini tak memiliki isi hanya langit kelabu dan buih-buih dari rindu. Aku […]

[Puisi] Empat Puluh Lima Hari & Perihal Jakarta dan Senoktah Diorama

EMPAT PULUH LIMA HARI hujan pertama yang jatuh di punggungmu ialah riwis yang ceriwis. lalu smartphone kita bersigenggam. dan dunia njelma percakapan yang akukau terkutuk didalamnya. lagi dan lagi. candu dan candu lagi. sampai kemudian kita pada rumah. dimana bara dan nyala tertera di dinding dindingnya. kau menjelma tuan rumah. aku merupa puan rumah. aih. […]

[Cerpen] Kincir

SuaraKita.org – Rio pun ikut tersenyum. Kemudian naiklah mereka ke atas motor, dan melajulah motor itu menuju tempat yang membahagiakan. Dalam hati Rio berniat nakal, ia akan mencium laki-laki yang memeluk pinggangnya erat ini di puncak Kincir sembari kemudian membiarkan kembang api itu meledak-ledak di angan mereka, seraya membisikkannya kepada sang kekasih, “Selamat Tahun Baru.”

[Puisi] Pemerkosa Aturan Negara

SuaraKita.org – Puisi ini dipersembahkan untuk setiap transgender yang sedang memperjuangkan kemanusiannya dan instiusi negara dan agama yang lalai pada kemanusiaan mereka.

[Cerpen] Kamu Jahat, Mas!

SuaraKita.org – Kutengok televisi belakangan ini semuanya berkisah tentang politik yang terjadi di negaraku. Entah sampai kapan beritanya akan sedikit mereda. Kupikir selama manusia ada, suka tak suka politik itu selalu ada. Jadi alih-alih mendumel, aku ganti saja acaranya ke acara musik dangdut di siang bolong. Sedikit melodi yang mampu menggoyang tubuh itu perlu sebelum memulai kegiatanku.