Search
Close this search box.

[Cerpen] Emak dari Tanah Abang

SuaraKita.org – Jakarta, pukul 11 malam, aku dan kekasihku menyelinap di betis gedung-gedung bertingkat, mencari jalan pintas ke Stasiun Tanah Abang. Bertiga dengan supir bajay, berkeliat menuju gang-gang kecil. Rumah-rumah kecil yang padat, lotengnya berjejalan. Setiap jengkal halamannya dijadikan lapak hidup. Aroma sate Madura, goreng-goreng, nasi uduk merangsang hidung. Anak-anak berlomba dengan motor dan bajay mengambil ruang bermain, yang sekaligus jalan pintas menuju stasiun.

[Cerpen] Beraninya Pake Foto Artis Korea

Suarakita.org – Lea terdiam. Tak lama bibirnya menyunggingkan seulas senyum. Senyuman yang agak sinis, hampir sangat sedikit sekali yang ia tarik pada ujung bibirnya. Perubahan mendadak pada Lea membuat Andrea keheranan.

[Cerpen] Untuk Akhir yang Bahagia

Suarakita.org – Saat pertama mereka bertemu, Sang Pangeran menatap Daru dengan amarah. Pangeran Anit yang terkenal akan belas kasihannya–akan kebaikannya, akan kebiasaannya memberikan setiap orang kesempatan kedua- menatap Daru dengan tajam. Dan Daru tahu, sebagai seseorang yang berasal dari latar belakang yang tidak jelas, dia tidak mempunyai kesempatan kedua di mata Pangeran. Dia tidak penting, tidak berarti. Siapa yang akan percaya bahwa dia tidak menyerang Sang Putri? Terlebih lagi, setelah berbagai macam kejahatan yang telah dia lakukan, mungkin ini adalah karma.

[Puisi] Lelaki di Tepi Jalan itu

Suarakita.org – Perisai embun,
Basah….
Berlumur lendir bercampur darah
Bersimbah luka dan kenikmatan; menyatu peluk
Kemudian senyum dalam kegetiran
Sembari menyulut rokok sebatang

[Cerpen] Dua Ayah dan Satu Cinta

Suarakita.org – Bocah itu tampak kesulitan membuat PR. Ia tengah duduk di kelas 3 SD. “Ayah, sini, dong, bantuin aku mengerjakan soal Matematika! Ini sulit tau!”

[Cerpen] Petrichor

Oleh: Abi Ardianda* SUarakita.org – Sabtu pagi mestinya tidak semendung ini. “… satu gelas espresso?” Pramusaji itu kemudian meletakkan secangkir espresso di hadapan Rasyid setelah aku yang mengangguk, mengiyakan. Rasyid tidak memiliki cukup keperdulian, bahkan untuk sejenak mengalihkan pandangannya dari teve di ujung ruangan dan menyambut pesanan miliknya sendiri. Barangkali benar yang diungkapkan Judi James […]