Search
Close this search box.

Ourvoice.or.id – Di Bundesliga hanya ada satu pemain yang gay. Namanya tidak diketahui. DW bertemu dengan tim sepakbola yang pemainnya gay di kota Köln.

Selama 30 menit, sepertinya Cream Team Cologne bisa membuat kejutan. Mereka unggul 2-0 atas tim paling kuat di liga lokal, Dynamo Tresen. Tapi keunggulan tidak bertahan lama. Cream Team Cologne meninggalkan lapangan dengan skor akhir 6-3. Namun, kekalahan telak tidak memupuskan semangan klub unik tersebut. Mereka langsung menuju bar terdekat dan merayakan klub yang telah eksis selama 20 tahun.

Cream Team Cologne menyebut diri mereka sebagai klub sepakbola gay yang paling atraktif di Jerman. Misteri BundesligaHingga kini kata “gay” dan “sepakbola” bagi banyak warga Jerman tidak bisa bersatu. Bagaikan minyak dan air. Di Bundesliga, kompetisi liga sepakbola profesional Jerman, berdasarkan data resmi, 100 persen pemainnya adalah heteroseksual.

Namun, keterangan tersebut diragukan banyak pihak. “Dari 500, 600 pemain?” Till, anggota Cream Team, juga tidak yakin. “Saya akan sangat terkejut jika tidak ada satu pun di antara mereka yang gay.” Beberapa waktu lalu, majalah Jerman Fluter mewawancarai seorang pemain sepakbola Bundesliga yang mengaku bahwa dirinya adalah gay. Namun, ia menolak untuk mengungkap identitasnya. Berita tersebut menimbulkan perdebatan di dunia sepakbola Jerman. Siapa pemain yang gay tersebut?

Komentar Merkel cukup mengejutkan
Komentar Merkel cukup mengejutkan

Bahkan kanselir Jerman Angela Merkel turut berbicara. Ia mengatakan, para pemain sepakbola harus punya “keberanian” dan menjamin bahwa mereka tinggal di negara di mana orang “tidak harus merasa khawatir” hidup terbuka sebagai gay. Namun, kalimat Merkel tidak mendapat sambutan semua pihak.

Setelah 20 tahun berkecimpung di dunia sepakbola, Cream Team Cologne yakin situasinya lebih rumit.   Penilaian Publik“Saya tidak akan melakukannya,” kata Christoph yang bergabung dengan Cream Team beberapa tahun lalu.

“Bayangkan jika kami bermain di stadion Dortmund dengan 80.000 penonton. Lalu bisa saja mereka meneriakkan kata-kata seperti ‘homo’, ‘mati’ atau kata-kata lain yang menyakitkan.” Ia juga yakin, pemain pertama yang secara terbuka mengakuinya akan kehilangan kontraknya.

Andreas Steine dari Cream team
Andreas Steine dari Cream team

“Jika ia bersedia mengaku dan tidak bermasalah jika tidak mendapat perpanjangan kontrak dengan klubnya, itu tidak masalah. Tapi bagaimana jika tidak bersedia atau uang yang dikumpulkan belum cukup untuk memulai hidup baru?” Tidak peduli berapa banyak pemain di Bundesliga yang gay, salah satu pendiri Cream Team, Andreas Steine berharap pemain pertama yang mengaku adalah “tipe yang benar”.

“Jika itu seseorang dari timnas Jerman dan semua menyukainya, maka itu tidak masalah. Tapi jika itu seseorang yang tidak disukai publik dan media, maka ini problematis.

Perjalanan Panjang

Di Museum Olahraga Köln, ada pameran yang didedikasikan bagi tim yang sukses bertahan hingga 20 tahun ini. Isinya, foto-foto tua, kaos tim, dan beberapa piala yang berhasil dimenangkan.

Sudah banyak hal yang dialami tim ini. “Pada awal tahun 90an, tim sepakbola dengan pemain gay tidak boleh turun ke lapangan”, kata pendiri Cream team Rolf Emmerich. “Mereka tidak mau menerima kami. Kami tidak punya tempat untuk berlatih.” Sejak itu Cream Team sudah memenangkan dua gelar juara dunia dan lima piala Eropa untuk kompetisi sepakbola kaum gay.

Salah seorang pemain Cream Team, Igor, mengatakan “Pemain sepakbola yang gay harus bertahan. Namun, saya tidak tahu di mana kami bisa tetap eksis.”

Pameran Cream Team di museum
Pameran Cream Team di museum

Di kota Köln mereka bermain di belakang stadion FC Köln. Cream Team berharap suatu saat nanti dunia sepakbola profesional bisa menerima pemain yang gay dan bermain di Bundesliga.Namun, hingga itu tercapai, masih banyak pihak lain yang menerima para pemain gay secara terbuka.

Seperti misalnya, pesta olahraga kaum gay Out Games di kota Antwerpen, yang akan digelar musim panan tahun depan.

Sumber : www.dw.de.