Search
Close this search box.

The Boys in the Band Merekam Kehidupan LGBT Tahun 1960-an untuk Audiens Modern

Judul: The Boys in the Band

Sutradara: Joe Mantello

Skenario: Mart Crowley, Ned Martel berdasarkan pertunjukan Broadway The Boys in the Band karya Mart Crowley

Dibintangi oleh: Jim Parsons, Zachary Quinto, Matt Bomer, Andrew Rannells, Charlie Carver, Robin de Jesús, Brian Hutchison, Michael Benjamin Washington, Tuc Watkins

Tanggal rilis: 30 September 2020

Durasi: 122 menit

SuaraKita.org – The Boys in the Band, salah satu produksi pertama yang menggambarkan karakter gay yang menjalani kehidupan gay dan mendiskusikan masalah gay kontemporer karya Mart Crowley yang dipentaskan di panggung Broadway. Setelah pementasan perdana di Broadway pada tahun 1968, William Friedkin menyutradarai adaptasi film tersebut pada tahun 1970. Dalam versi baru yang didistribusikan oleh Netflix ini produser Ryan Murphy dan sutradara Joe Mantello tetap setia pada naskah asli The Boys in the Band karya Mart Crowley sambil menemukan cara halus untuk menghembuskan kehidupan baru ke dalam bagian monumental dari sejarah LGBT.

Michael (Jim Parsons) dan Donald (Matt Bomer) merencanakan pesta ulang tahun di loteng mereka yang luas di New York untuk teman mereka, Harold (Zachary Quinto). Tamu mereka yang lain termasuk Larry dan Alan (Andrew Rannells, Tuc Watkins), pasangan yang bergulat dengan prospek membuka hubungan mereka, pustakawan Afrika-Amerika yang pendiam Bernard (Michael Benjamin Washington) dan Emory (Robin de Jesus), yang menolak untuk menyembunyikan kehebatannya saat bertahan dari era kefanatikan di akhir 1960-an.

Setelah itu datang teman sekamar Michael saat di kampus, Alan (Brian Hutchison), seorang lelaki hetero yang menikah yang mampir tanpa pemberitahuan dan yang tidak memiliki pengetahuan tentang orientasi seksual Michael.

Ketegangan membara di setiap adegan hingga akhirnya berkembang menjadi puncak dimana setiap  karakter terungkap dan mengungkapkan kebenaran mereka. Apa yang berhasil dilakukan drama ini dan adaptasi berikutnya adalah meredam melodrama dengan sedikit sentuhan humor. Ceritanya selalu tentang teman-teman yang melepaskan rasa tidak aman mereka dalam penilaian sinis, sambil berjuang dengan perasaan malu dan benci diri yang tidak perlu. (R.A.W)

Sumber:

Putlockers