Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Rusia saat ini menjadi tuan rumah Piala Dunia ke-21. Tapi seperti yang kita semua tahu, Rusia juga melarang setiap penampilan “propaganda gay” di depan publik dan telah mengabaikan persekusi anti-gay di Chechnya (wilayah semi-otonomi Rusia) dengan lebih dari satu tahun dilaporkan terus menerus melakukan penculikan, penyiksaan dan pembunuhan. Syukurlah, ada kelompok yang berani melawan.

Sementara Rusia dan Chechnya membantah adanya persekusi anti-gay, kisah-kisah para pengungsi Chechnya terungkap menunjukkan realita yang mengerikan. Untuk menarik perhatian, sebuah asosiasi asal Spanyol, Federación Estatal de Lesbianas, Gais, Transexuales y Bisexuales (FELGTB) meluncurkan sebuah inisiatif yang disebut “Hidden flag” (Bendera Tersembunyi).  Enam aktivis dari enam negara yang berbeda membentuk bendera pelangi dari kaus Piala Dunia dari setiap negara.

Para aktivis mengenakan kaus tim dari Spanyol, Belanda, Brasil, Meksiko, Argentina, dan Kolombia ke tempat-tempat terkenal di Rusia, membentuk pride flag manusia.

 

“Menjadi terlihat selalu memiliki risiko. Tetapi tampil di depan ribuan penggemar Piala Dunia dan pers memotivasi kami untuk melaksanakan protes kami, ” kata Uge Sangil, Pimpinan FELGTB.

Bagian dari tujuan di balik kampanye #HiddenFlag adalah mewakili mereka yang tidak terlihat karena alasan keamanan. Menyampaikan pesan yang kuat dan dukungan dari negara-negara yang telah membuat kemajuan dalam penegakan hak LGBT dan juga sebagai pesan rahasia kepada saudara-saudara LGBT Rusia kami, memberi tahu mereka bahwa kami ada di pihak mereka.”

Aktivis Hidden Flag berani untuk mengambil bagian dalam protes ini, karena FIFA memperingatkan wisatawan LGBT untuk menghindari menunjukkan kasih sayang dihadapan publik yang dianggap sebagai “propaganda gay.” (R.A.W)

Sumber:

Hornet