Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Sebuah jajak pendapat terbaru mengungkapkan berkurangnya sikap homofobik dari penggemar sepak bola di 38 negara.

Survei yang diakukan oleh kelompok LGBT Stonewall dan forum penggemar Forza Football meminta pernyataan sikap dari 50.000 orang tentang seksualitas dan olahraga.

Secara keseluruhan, tiga perempat penggemar sepak bola mengatakan bahwa mereka akan merasa nyaman dengan pemain dari tim negara mereka yang melela sebagai gay atau biseksual.

Penggemar sepak bola di Islandia dan Irlandia terbukti paling progresif, dengan hampir sembilan dari sepuluh orang mengatakan mereka akan menerima pemain sepak bola yang gay.

Negara yang paling tidak toleran termasuk Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Mesir, di mana hanya satu dari 10 penggemar mengatakan mereka akan senang jika seseorang di tim nasional mereka melela.

Di Rusia, yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun depan, hampir separuh responden mengatakan mereka akan menerima pemain gay.

Di Qatar, yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, hanya satu dari tujuh penggemar yang setuju.

“Refleksi dari hasil survey ini adalah masih banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan sebelum kita dapat mengatakan bahwa kita hidup di dunia di mana individu lesbian, gay, biseksual dan transgender diterima tanpa kecuali,” kata kepala eksekutif Stonewall, Ruth Hunt.

“Bagi banyak individuLGBT di Rusia misalnya, Piala Dunia dipandang sebagai kesempatan untuk mengedepankan kekerasan dan diskriminasi yang mereka hadapi sehari-hari agar mendapat sorotan, untuk dipertanyakan dan dikritik.

“Kami percaya bahwa Piala Dunia yang akan datang adalah sebuah kesempatan untuk menyoroti seperti apa situasi LGBT di Rusia dan Qatar dan memulai percakapan yang dapat menyebabkan perubahan positif.”

Jajak pendapat yang sama juga dilakukan tiga tahun lalu, dan hasilnya menunjukkan bahwa penerimaan terhadap LGBT telah berkembang pada saat itu.

Orang-orang Rusia yang mengatakan bahwa mereka akan menerima pemain yang melela sebagai gay sekarang dua kali lebih banyak dibandingkan dengan survei tahun 2014.

Hampir dua dari tiga penggemar di seluruh dunia mengatakan bahwa penerimaan LGBT harus dipertimbangkan oleh FIFA saat menentukan siapa yang menjadi tuan rumah turnamen.

“Individu LGBT adalah bagian dari komunitas sepak bola di seluruh dunia, dan memiliki hak bermain, menonton dan mengikuti permainan sama seperti orang lain,” kata Patrik Arnesson, chief executive Forza Football.

“Melalui acara olah raga terbesar di dunia yang berlangsung di Rusia pada tahun 2018, kami ingin melihat FIFA mengambil sikap yang lebih kuat untuk menjamin keamanan semua suporter sepakbola LGBT yang terlibat dalam turnamen ini.” (R.A.W)

Sumber:

starobserver