Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Seorang prajurit militer yang masih aktif menjadi orang pertama yang menerima operasi penyesuaian jenis kelamin di bawah program baru yang dibiayai oleh Pentagon.

Prajurit  tersebut mendapatkan Comblet Infantry Combat-nya dalam Operasi Anaconda di Afghanistan pada tahun 2003.

“Seorang prajurit militer yang masih aktif bertugas menjalani operasi penyesuaian jenis kelamin. Rumah sakit militer tidak memiliki keahlian bedah untuk melakukan operasi ini, oleh karena itu operasi akan dilakukan di rumah sakit swasta,” juru bicara Pentagon Dana W. White mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Karena prajurit yang identitasnya dirahasiakan, sudah memulai program penyesuaian jenis kelamin, dan dokter yang merawat prajurit tersebut menganggap perlu dilakukan progrm lanjutan secara medis dan disetujui oleh direktur Defense Health Agency, tambah Dana W.White.

Program Perawatan Kesehatan Tambahan, yang memfasilitasi perawatan kesehatan untuk prajurit militer aktif dari sektor swasta, akan mencakup biaya untuk melakukan prosedur operasi tersebut.

Pada bulan Juli, Presiden Donald Trump mengunggah kicauan bahwa individu transgender tidak dapat “mengabdi dalam kapasitas apapun di Militer Amerika Serikat”, dan bulan berikutnya, menandatangani sebuah memo yang melarang rekrutmen bagi transgender dan menghentikan pendanaan untuk melakukan operasi penyesuaianjenis kelamin.

Dua tuntutan hukum menantang keputusan presiden tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu melanggar hak konstitusional untuk mendapatkan perlindungan dan proses hukum yang setara. Seorang hakim federal memblokir keputusan tersebut bulan lalu. (Kebijakan tersebut mulai berlaku sepenuhnya pada bulan Maret 2018.)

Perintah hakim tersebut tidak menghalangi kebijakan mengenai operasi penyesuaian jenis kelamin, namun Menteri Pertahanan James Mattis masih mewajibkan militer untuk menyediakan tenaga medis untuk prajurit transgender tersebut.

Pada 2016, pemerintahan Obama melakukan penelitian yang menemukan bahwa pasukan transgender tidak akan membebani militer dan menetapkan peraturan agar mereka dapat bertugas secara terbuka. (R.A.W)

Sumber:

buzzfeed