Search
Close this search box.

[Liputan] Pemutaran Film & Diskusi “King Cobra” , Riwayat Bintang Gay di Industri Pornografi Amerika

Oleh : Dwipa Pangga

SuaraKita.org – Apa yang ada dibenak jika membayangkan gay pornografi? Tubuh-tubuh indah berotot ? Kemaluan lelaki ukuran XL? Sex scene yang dasyat? Ejakulasi berulang kali?

Dimoderatori oleh Jane, diskusi setelah pemutaran film King Cobra berlangsung santai dan akrab diacara pemutaran film, Sabtu 17/09 di SuaraKita.  Di industrialisasi pornografi tidak hanya memajang tubuh dan adegan sex yang dasyat untuk merangsang imajinasi para penonton saja , tetapi banyak hal yang tidak terlihat.  Misalnya, persaingan sengit  antar rumah produksi, persaingan antar bintang porno itu sendiri.

Film King Cobra besutan sutradara Justin Kelly di ramaikan oleh aktor aktor papan atas Hollywood seperti Christian Slater sebagai Stephen, James Franco sebagai Joe, Garrett Clayton sebagai Sean Lockhart alias Brent Corrigan dan Keegan Allen memerankan tokoh Harlow. Film ini di produksi tahun 2016 dengan debut di California Independent Film Festival 2016 yang menganugerahi Justin Kelly dengan Slate Award. Dan masuk nominasi di bebarapa festival film lainnya seperti di Golden Trailer Awards 2017 dan Gay and Lesbian Entertainment Critics Association (GALECA) 2017.

King Cobra sebagai film  biografi bercerita tentang kehidupan dan karir awal Brent Corrigan sebagai bintang gay porno Amerika yang bertemu dengan produser film porno , Stephen. Kisahnya menjadi pelik ketika hubungan mereka berkembang menjadi hubungan kekasih dan adanya persaingan bisnis di industri gay  yang berakhir tragis dengan pembunuhan Stephen.  Di film berdurasi 92 menit ini dengan gambang dijelaskan seluk beluk  industri pornografi gay di Amerika serikat.

Film-film porno bergenre gay merupakan respon dari pasar. Jamak dalam ilmu ekonomi dimana pasar bermain, ada permintaan maka akan banyak penawaran. Uanglah yang berkuasa, maka setiap tahun tak terbilang banyak sekali film khusus dewasa ini di proses, didistribusikan dan di jual online. Industri ini bagai magnet bagi bintang-bintang muda yang ingin cepat dapat uang.

Tak luput dari tokoh utama film ini bernama pentas Brent Corrigan yang terpaksa memalsukan identitas umurnya untuk bisa bekerja di industri tersebut.  Bahkan  Ibunya sendiri  ditipunya demi impian menjadi bintang gay porno. Apalagi dengan penjualan secara daring tak kenal batas negara,  makin besarlah pemasukkan pundi –pundi dollar bagi prosuder film tersebut.

Dalam diskusi berkembang pertanyaan dari moderator, penting kah pornografi bagi kalian ? Dijawab penting bagi penonton, ada  penonton yang sedang mejalani hubungan jarak jauh dengan pacarnya, maka menurut dia lebih baik menonton film porno dari pada berselingkuh.  Lebih lanjut dalam diskusi ada peserta yang memperingatkan tentang UU Anti Pornografi di Indonesia  yang penerapannya menyerang ruang-ruang pribadi ,seraya berkata bagi  teman-teman buat berhati-hati dalam menyimpan materi pornografi  atau menyebarkannya, karena akan ada tuntutan hukum jika hal tersebut dilakukan.

Tak terasa waktu semakin malam, menyudahi pemutaran film dan diskusi Suarakita kali ini. Terima kasih kedatangan teman-teman yang berkesempatan hadir di acara bulan Suarakita September ini. Sampai berjumpa dengan kegiatan Pemutaran Film dan diskusi SuaraKita berikutnya.