Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Menurut sebuah penelitian di American University baru-baru ini menyatakan bahwa “diskriminasi ganda” dan kesepian membuat individu biseksual “berisiko tinggi terhadap hasil kesehatan mental yang buruk,” .

“Individu biseksual menghadapi diskriminasi ganda dalam banyak situasi – individu biseksual seringkali tidak terlihat, ditolak, tidak sah dan mengalami stigmatisasi dalam komunitas heteroseksual dan juga komunitas LGBT tradisional,” kata Ethan Mereish, asisten profesor di American University dan peneliti utama penelitian tersebut. “Mengingat bahwa isolasi dan diskriminasi, individu bi mungkin mengalami peningkatan faktor yang mungkin membuat mereka lebih kesepian atau terisolasi.”

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa individu lesbian, gay dan biseksual secara luas menghadapi tingkat masalah kesehatan mental yang lebih tinggi daripada rekan mereka yang hetero. Namun, ada perbedaan kesehatan mental yang dihadapi komunitas biseksual dengan tingkat yang lebih tinggi daripada komunitas gay dan lesbian. Penelitian American University tersebut mensurvei 503 orang dewasa biseksual yang berusia antara 18 hingga 64 tahun yang berfokus kepada kekhasan mereka dan dampaknya terhadap kesehatan mental.

“Penelitian ini menambah perkembangan penelitian yang mengkonfirmasikan bahwa infdividu biseksual menghadapi perbedaan kesehatan mental yang unik yang terkait erat dengan stigma dan diskriminasi yang mereka hadapi dari komunitas heteroseksual, gay dan lesbian,” Heron Greenesmith, seorang analis kebijakan senior di organisasi advokasi LGBT Movement Advancement Project, mengatakan. “Stigma internal menambah hambatan lain bagi individu biseksual.”

Heron Greenesmith, yang organisasinya telah mengumpulkan sejumlah penelitian dan laporan yang menunjukkan kesehatan komunitas biseksual yang relatif buruk, mengatakan bahwa penelitian terbaru ini membuat “lebih jelas lagi bahwa komunitas biseksual membutuhkan layanan kesehatan mental yang dirancang khusus.

Ellyn Ruthstrom, direktur eksekutif SpeakOUT Boston dan mantan anggota dewan Bisexual Resource Center, mengatakan bahwa penelitian American University  tersebut menegaskan tidak hanya semakin banyak penelitian mengenai perbedaan kesehatan masyarakat biseksual, namun juga pengalaman hidup mereka.

“Kami tahu bahwa stigma sosial di dalam ruang yang hetero dan queer memberi kontribusi pada individu biseksual memiliki tingkat kemelelaan yang rendah dan melihat rasa kesepian sebagai faktor yang memperparah masalah kesehatan mental,” kata Ellyn Ruthstrom.

Ellyn Ruthstrom menambahkan bahwa ada anekdot yang menyatakan jika kita bertemu dengan individu biseksual, salah satu hal pertama yang mereka sebutkan adalah kurangnya ruang aman untuk berekspresi dengan nyaman dan kurangnya sumber daya masyarakat yang spesifik untuk mengurangi stres dan rasa kesepian mereka. Organisasi LGBT lainnya perlu menyediakan layanan bi-spesifik yang dapat membantu mengurangi stres dan memungkinkan mereka untuk didukung oleh komunitas mereka sendiri.

Ethan Mereish dan rekan peneliti lainnya berharap hasil penelitian ini “menggarisbawahi pentingnya menargetkan korban stres ringan khas biseksual serta rasa kesepian dalam intervensi pencegahan” untuk memperbaiki kesehatan mental komunitas biseksual.

“Jika seseorang bekerja dengan individu biseksual, dan mereka mengalami masalah kesehatan mental, yang penting adalah menghubungkan mereka dengan sumber daya, menghubungkannya dengan masyarakat, dan juga layanan kesehatan yang berkualitas,” kata Ethan Mereish, dia mencatat bahwa tidak semua penyedia pelayanan kesehatan memiliki pengetahuan atau berkompeten untuk bekerja dengan individu biseksual. “Kita perlu lebih baik dalam mendidik dan membongkar mitos dan stereotip mengenai biseksualitas.” (R.A.W)

Laporan penelitian lengkap

[gview file=”http://suarakita.org/wp-content/uploads/2017/09/Prevention-Science-Volume-issue-2017-doi-10.1007_s11121-017-0804-2-Mereish-Ethan-H.-Katz-Wise-Sabra-L.-Woulfe-Julie-Bisexual-Specific-Minority-Stressors-Psychological-Distress-and-Suicid.pdf”]

Sumber: NBC