Search
Close this search box.
Seorang warga India menggunakan internet di sebuah warnet di New Delhi, India (foto: dok).
Seorang warga India menggunakan internet di sebuah warnet di New Delhi, India (foto: dok).

Suarakita.org- Di India, ratusan ribu orang ikut kampanye umum untuk menjamin semua orang bisa menggunakan jaringan Internet dengan kecepatan yang sama.

Kontroversi memanas setelah salah satu penyedia telekomunikasi utama India meluncurkan platform pemasaran baru, Airtel Zero, di mana perusahaan yang beroperasi lewat internet membayar jumlah uang tertentu agar para pelanggannya bisa mengunjungi situs mereka dengan gratis.

Ini memicu kecaman di seluruh negara dari orang-orang yang khawatir bahwa ini bisa memperlambat akses mereka ke jaringan Internet. Mereka menuntut agar Internet memberikan layanan yang sama bagi semua data, – apakah itu blog yang ditulis mahasiswa atau perusahaan internet yang punya banyak uang.

Selebriti, profesional, pengusaha dan mahasiswa, adalah di antara puluhan ribu orang yang telah mendaftar untuk ikut dalam kampanye online “savetheinternet,” atau “selamatkan internet.”

Petisi sedang dikirim dalam jumlah besar badan telekomunikasi pemerintah, yaitu Telecom Regulatory Authority of India, yang disingkat TRAI, yang minta komentar publik bulan lalu mengenai berbagai usulan seperti memungkinkan perusahaan telekomunikasi memungut biaya untuk layanan telpon atau video lewat Skype dan YouTube.

Salah seorang di balik kampanye untuk memastikan kenetralan internet, adalah Kiran Jonnalagadda, di Bangalore, yang terkejut dengan tanggapan yang luar biasa itu.

“400.000 pengguna internet mengirim email dari komputer mereka sendiri dan melampirkan email dari situs kami ke TRAI. Orang-orang melakukannya sendiri dengan komputer mereka. Itu luar biasa. Kami tidak mengira mereka akan melakukannya,” kata Kiran.

Kecaman publik yang keras mengenai masalah ini telah berdampak. Salah satu pengecer online terbesar di negara itu, Flipkart, hari Selasa mengatakan, telah membatalkan perundingan dengan Airtel Zero mengenai pemberian akses gratis kepada para pengguna aplikasinya.

Para pendukung perusahaan telekomunikasi yang memberikan hak istimewa, akses gratis ke situs internet mengatakan, penyedia layanan internet perlu dana untuk memperluas prasarana dan cakupan jaringan di negara-negara seperti India, di mana penggunaan broadband masih terbatas.

Para penentang mengatakan langkah seperti itu memberikan perlakuan istimewa kepada sebagian situs web, merugikan website pemula dan akan menghambat inovasi.

Pemerintah mengatakan akan menunggu laporan dari komite yang terdiri dari enam anggota, bulan depan sebelum mengambil keputusan dalam masalah ini. Tetapi pengguna internet berharap pemerintah akan mempertahankan kenetralan jaringan internet.

India adalah salah satu pasar internet terbesar di dunia, setelah Amerika dan China, di mana terdapat kira-kira 180 juta pengguna internet. India bukan satu-satunya negara yang memperdebatkan netralitas internet. Masalah yang sama juga menjadi bahan diskusi hangat di Amerika dan Eropa.

Sumber: VOA