Search
Close this search box.
Polemik mewarnai hasil referendum soal pernikahan sejenis di Kroasia.
Polemik mewarnai hasil referendum soal pernikahan sejenis di Kroasia.

Suarakita.org- Warga Kroasia mendukung proposal pelarangan pernikahan sesama jenis melalui referendum yang telah digelar di negara itu.

Dua pertiga pemilik suara memilih perubahan yang disetujui konstitusi Kroasia untuk mendefinisikan pernikahan sebagai persatuan antara seorang pria dan perempuan.

Juru bicara pemerintah menegaskan, konstitusi Kroasia harus diubah sesuai Klik hasil referendum tersebut.

Sementara itu Sabtu kemarin, ratusan orang pendukung hak-hak kaum gay menggelar protes di Zagreb.

Sebaliknya, petisi mendukung referendum -yang disusun sebuah kelompok Katolik- menerima lebih dari 700.000 tanda tangan.
Referendum mengajukan pertanyaan, “Apakah Anda setuju bahwa pernikahan adalah pernikahan antara seorang pria dan seorang perempuan?”

Hampir 90% dari populasi warga Kroasia -yang berjumlah 4,4 juta- adalah penganut Katolik Roma menyatakan “ya” atas pertanyaan itu.

Presiden terkejut
Pemungutan suara ini juga mendapat dukungan dari 104 anggota parlemen dari 151 anggota keseluruhan.

Presiden Ivo Josipovic mengatakan dia kecewa tapi tidak terkejut dengan hasil pemungutan suara. “Hasil referendum tidak harus menjadi alasan untuk perpecahan baru,” dia memperingatkan.

Pemerintah, kelompok-kelompok hak asasi manusia dan tokoh masyarakat terkemuka yang sejak awal menolak referendum, mendesak orang-orang untuk memilih “tidak”.

Perdana Menteri Zoran Milanovic menegaskan, referendum mengancam hak rakyat untuk kebahagiaan dan pilihan hidupnya.

Pemerintahnya telah berjanji untuk mendorong diterbitkannya proposal untuk memberikan hak-hak yang lebih besar kepada pasangan sesama jenis .

Di Zagreb, pawai pertama kali kaum gay yang digelar pada 2002 lalu, diserang oleh kelompok ekstremis.

Sekarang pawai itu digelar secara terarur, tetapi di bawah pengamanan aparat kepolisian secara ketat.

Sumber : BBC| Indonesia