Search
Close this search box.

Diskusi Film Surprise Menjelang Berbuka

Ourvoice.or.id – Di bulan Ramadhan ini Ourvoice mengadakan acara ngebuburit bareng. Acara yang dihadiri oleh komunitas LGBT dan masyarakat umum ini memutarkan empat film pendek bertemakan keberagaman seksualitas. Film yang ditayangkan pada acara yang berlangsung tanggal 28 juli 2013 ini antara lain berjudul “Surprise”, “Rahma di Bulan Ramadhan” dan “Close”.

Pada sesi diskusi lebih terfokus pada film “Surprise” bersama sang sutradara dan penulis naskah Aldi Samosa. Film produksi 2012 yang menjadi prasyarat untuk tugas akhir Aldy di Institut Kesenian Jakarta ini mengisahkan pasangan lesbian yang merayakan hari jadinya. Di tengah kisah muncul perdebatan tentang konsep hubungan homoseksual yang dibenturkan dengan norma dan agama sehingga menyebabkan salah satunya mencelakai sang kekasih.

Saat ditanya “kenapa membuat film lesbian?”, dengan santai Aldy menjawab kalau merasa dirinya adalah laki-laki lesbian femme dan menyukai pria yang merasa lesbian pula. Saat menulis naskah Aldy pun membayangkan dirinya adalah dua orang lesbian yang sedang memadu kasih. Sebelum menulis script, Aldy pun melakukan riset dengan berkomunikasi dengan teman lesbian dan ikut grub lesbian di MIRC.

Film ini mendapat beberapa masukkan dari peserta. Diantaranya Ershanne Inchristyan, lesbian yang akrab disapa Ino ini menyarankan agar film hanya diputar pada kelompok tertentu yang sudah terpapar akan pendidikan seksualitas. Ditakutkan akan menambah stigma buruk bagi penonton yang masih awam akan kehidupan homoseksual.

Hal berbeda dilontarkan Jen Katleya, waria asal Bogor bertanya “kenapa kisah yang diangkat adalah kisah-kisah tragis?” Dan ibu Jen menyarankan agar film yang dibuat mengangkat harmonisasi pasangan homoseksual. Seperti halnya hubungan relasi Jen yang telah hidup harmonis dengan pasangan lelakinya semenjak 16 tahun lalu.

Peserta diskusi masih penasaran sambil menyantap hidangan berbuka

Film ini merupakan salah satu dari ribuan gambaran dilematis pasangan homoseksual yang harus menjalani hidup dalam system heteronormatif. karena system tersebut banyak LGBT yang membuat denial, menikah dengan lawan jenis, tertekan, depresi bahkan melakukan tindakan kriminal. Maka dari itu penting bagi kita untuk mempelajari dan terus berbagi informasi akan pendidikan keberagaman seksualitas ke public. (Rikky Muchammad)