Search
Close this search box.

Belajar Menulis Skenario Bersama Riri Riza

Ourvoice.or.id – Hujan deras di Kamis sore 4 april 2013 yang mengepung kota Jakarta tidak mematahkan semangat para peserta penulisan skenario melaju menuju kantor Riri Riza (Miles Production) JL. RC Veteran Raya no.555. Bintaro, Jakarta Selatan.

Titiana Adinda, Arif, Handayani, Ellin Rozanna,  dan Yatna Pelangi merupakan kelompok kedua yang melakukan konsultasi naskah skenario bersama Riri Riza. Sedangkan kelompok pertama dilakukan sehari sebelumnya (3 April 2013) yang terdiri dari : Olin Monteiro, Hartoyo, Rikky MF, Hendra Sobarna dan Erni.

Workshop Penulisan Skenario ini diawali pada bulan Januari 2013 lalu, dilaksanakan di sekretariat Our Voice, Jakarta Selatan.(baca : Pelatihan penulisan skenario bersama Riri Riza). dan bulan April adalah tahap konsultasi naskah. Pada tahap ini seluruh peserta sudah membuat perbaikan atas naskahnya.  Dan kemudian dipresentasikan kembali untuk diberi masukan oleh, Riri Riza.

Karena di Ikuti oleh berbagai latar belakang, maka skenario yang di hasilkan oleh kelompok keduapun beragam diantaranya : Dinda (Memecah kebisuan – tentang kekerasan didalam rumah tangga),  Yatna Pelangi (7 Hari Mencari Luna – bercerita tentang Waria), Arif (Sabtu malam, di Tamlaw Park) dan beberapa Tema lain diantaranya tentang : kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, isu narkoba, hinggu isu buruh perempuan.

Olin Monteiro, pengagas workshop, mengatakan “ awalnya Ide untuk membuat workshop hanyalah minat pribadi, namun dari obrolan

Olin Monteiro (foto : dok/hartoyo)
Olin Monteiro (foto : dok/hartoyo)

saya dengan Riri, kami sepakat untuk  melibatkan para aktifis perempuan dan juga aktifis lesbian,gay,biseksual dan transgender (lgbt)  untuk  bersama-sama belajar nulis skenario”.

Selain mengadakan Workshop skenario Olin, yang kini aktif di PWAG Indonesia (peace women across the globe Indonesia) juga melakukan advokasi hak-hak perempuan melalui kegiatan seni dan budaya yang berperspektif gender. Publikasi karya-karya perempuan berupa : kumpulan cerpen, novel, pertunjukan seni tari, pertunjukan  musik, produksi film dokumenter merupakan kegiatan yang akan menjadi agenda PWAG hingga penghujung tahun 2013.

“Aku berharap teman-teman jaringan perempuan atau lgbt bisa belajar membuat skenario dan bercerita atau mengolah ide cerita-cerita  kita yang banyak itu, supaya diketahui dan dibaca orang banyak. Karena kita kadang menulis terlalu essay dan terlalu campaign. Belajar dengan Riri Riza yang jago bikin film, memaksa kita belajar IDE CERITA Yang baik dan padat, yang menarik dan membumi. Dengan begitu kita punya ide-ide kedepan juga, agar bikin campaign yang baik. Entah jadi film atau enggak, tapi ada cara-cara yang bisa kita lakakukan kedepannya mungkin akan terbantu dengan cara berpikir menulis cerita yang lebih baik ini.”ungkap Olin melalui facebook.

Handayani dari (Aliansi Remaja Independent) mengatakan “kegiatan ini sangat bermanfaat, sebagai anak muda banyak sekali ide-ide “liar” yang datang dan pergi namun sulit diterjemahkan kedalam sebuah formula karya. dengan mengikuti kegiatan saya jadi banyak belajar tentang bagaimana membuat plot cerita yang menarik kedalam sebuah skenario”.(Yatnapelangi)

 

 

Handayani (foto : dok/ourvoice/yatnapelangi)
Handayani (foto : dok/ourvoice/yatnapelangi)
Arief (foto : dok/ourvoice/yatnapelangi)
Arief (foto : dok/ourvoice/yatnapelangi)
Titiana Adinda (Foto : dok/ourvoice/yatnapelangi)
Titiana Adinda (Foto : dok/ourvoice/yatnapelangi)