Cinta dan Aromantis

Oleh: eiwyn*

 

Ia duduk,

termenung

Pikirannya berlari

tanpa tujuan

 

Jarinya bergulir

Di atas layar ponselnya

Ia temukan sebuah permata

sebuah foto

antara ia dengan kawan dekat

 

Ia tersenyum

karena ia tahu, ia aman

dalam pelukan kawan-kawan

Meski terkadang, ia tak suka dipeluk

karena ia hanya suka orang tertentu

 

Ia menghela nafasnya

karena ia tahu, betapa nyamannya ia

Ketika dipeluk oleh kawan dekat

Ketika dicium oleh keluarga

Ketika menggendong hewan peliharaan

 

Dan ia tahu,

bahwa bentuk cinta tidak hanya satu,

bahwa bentuk cinta itu tidak seragam,

bahwa bentuk cinta itu tidak harus selalu

cinta

 

Kembali ia tersenyum

karena ia tahu

meski ia mencintai dunia,

mencintai keluarga,

mencintai hewan peliharaan,

dan mencintai seseorang,

 

Ia tetap aromantis,

dan ia tetap valid.

 

2025

 

*Writer (any pronouns) is neurodivergent and aromantic-asexual. Currently pursuing academic degree at Surabaya and can be contacted through 186hz on Instagram. 

Bagikan

Puisi Lainnya