Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Akses administrasi kependudukan, baik Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga maupun akte lahir menjadi “barang mahal” buat komunitas transgender. 

Mengapa kelompok transgender kesulitan mendapatkan akses pencatatan kependudukan seperti KTP/KK? 

Ada banyak faktor yang melatarbelakangi itu semua, tapi semua penyebab utamanya karena “terbuangnya” individu transgender dari keluarga, sosial maupun politik akibat identitas yang melekatnya. Keterpinggiran secara sistematis itulah yang membuat sulitnya transgender terdata sebagai warga negara atau tidak mempunyai akses terhadap Adminduk. 

Perkumpulan Suara Kita, sejak 10 tahun yang lalu telah membahas persoalan ini, tahun 2021 mendapatkan sambutan yang baik dari Dirjen Dukcapil Kemendagri RI. 

Kemudian mulai April 2021 SuaraKita bersama komunitas transgender mulai melakukan diskusi intensif bersama Dirjen Dukcapil sampai akhirnya menghasilkan Surat Edaran dari Dirjen Dukcapil untuk proses pengurusan Adminduk bagi komunitas transgender di seluruh Indonesia. 

Hingga laporan ini diterbitkan, Maret 2022, telah dibantu lebih dari 480 transgender di wilayah Jawa, Medan, Bali mendapatkan akses Adminduk (KTP/KK dan akte kelahiran). 

Kesuksesan kerja ini berkat kerjasama antara komunitas dengan pemerintah, dalam hal ini Dirjen Kemendagri dan seluruh Dukcapil di Provinsi, Kab/Kota di Indonesia. 

Program kolaborasi akses Adminduk yang dilakukan oleh SuaraKita, komunitas transgender bersama Dukcapil diharapkan akan terus berlanjut, sehingga isu sulitnya akses Adminduk bagi transgender tidak lagi menjadi persoalan.  

Harapannya kerja kolaborasi yang baik ini dapat ditularkan kementerian lain dalam bentuk program berdasarkan kebutuhan komunitas transgender, misalnya kebutuhan akses BPJS Kesehatan (Kemenkes dan Kemensos), BPJS Tenaga kerja (Kemenaker), Perumahan, dan program Kemensos.   

Tentunya kerja keras dari semua pihak, terutama komunitas transgender sendiri menjadi penentu keberhasilan advokasi hak dasar warga. (Hartoyo)

Laporan dapat diunduh pada tautan berikut:

Bahasa Indonesia

For the report in English can be downloaded at the following link:

English