Search
Close this search box.


SuaraKita.org – Penelitian baru yang diterbitkan dalam Journal of Psychosomatic Research menunjukkan bahwa olahraga mengurangi gejala depresi dan kecemasan pada orang yang hidup dengan HIV (ODHIV).

Secara khusus, para peneliti memperhatikan bahwa latihan aerobik, pelatihan setidaknya tiga kali seminggu, dan berolahraga di bawah pengawasan profesional memiliki manfaat terbesar.

Peneliti mencatat temuan ini sangat penting mengingat bahwa olahraga dapat menjadi rekomendasi tambahan dari dokter untuk mereka yang hidup dengan HIV. Namun, mereka masih mengatakan hasilnya bervariasi, dan berpendapat bahwa penelitian lanjutan diperlukan untuk sepenuhnya meneliti jenis latihan yang paling baik untuk mengatasi gejala kecemasan atau depresi.

“Hasil meta-analisis untuk depresi mengungkapkan efek yang tinggi dan signifikan pada gejala depresi,” peneliti menjelaskan menurut NAM AIDSmap . “Efek besar dan signifikan untuk kecemasan ditemukan pada pasca perawatan.”

Orang yang hidup dengan HIV adalah dua hingga empat kali lebih mungkin untuk memiliki kecemasan dan depresi daripada rekan mereka yang HIV-negatif, menurut penelitian.

Andreas Heissel dari Universitas Potsdam di wilayah Berlin-Brandenburg di Jerman melakukan meta-analisis temuan selama bertahun-tahun tentang manfaat olahraga untuk depresi dan kecemasan pada orang dewasa dengan HIV. Studi-studi ini diterbitkan antara tahun 1990 dan 2018, dan melibatkan total 479 individu di seluruh dunia, termasuk Afrika sub-Sahara, India, Amerika Serikat, Iran, dan Jerman. 

Seperti yang ditunjukkan oleh NAM AIDSmap, “delapan penelitian meneliti dampak dari jenis tradisional pelatihan aerobik dan resistensi, dengan dua mengevaluasi yoga” Selain itu, “Penggunaan terapi antiretroviral dilaporkan dalam enam penelitian dan data tentang penggunaan antidepresan dilaporkan dalam dua penelitian . Penelitian ini memiliki tingkat retensi yang tinggi dan secara keseluruhan 90 persen peserta menyelesaikan tindak lanjut.”

Sembilan dari penelitian ini melaporkan depresi, dan hasil tersebut menunjukkan bahwa olahraga memiliki efek yang sangat signifikan. Lima penelitian khusus melaporkan kecemasan, dan sekali lagi, hasilnya menunjukkan efek positif.

“Meta-analisis ini menunjukkan manfaat melakukan olahraga untuk mengurangi gejala depresi dan kecemasan jauh melampaui manfaat yang diselidiki dengan baik untuk kesehatan umum pada orang yang hidup dengan HIV,” kata Andreas Heissel.

Secara keseluruhan, Andreas Heissel dan timnya menyatakan bahwa penelitian yang lebih besar dengan metodologi yang lebih kuat dapat menguntungkan masa depan pengobatan bagi mereka yang hidup dengan HIV yang juga mengalami kesulitan kesehatan mental. (R.A.W)

Jurnal penelitian berjudul “Effects of exercise on depression and anxiety in persons living with HIV: A meta-analysis” dapat diunduh pada tautan berikut:

[gview file=”http://suarakita.org/wp-content/uploads/2019/11/Effects-of-exercise-on-depression-and-anxiety-in-persons-living-with-HIV-A-meta-analysis.pdf”]

Sumber:

HIV+