Search
Close this search box.

[Liputan] Bincang Buku “Tanda & Tanya” di Komunitas GAYa NUSANTARA Surabaya

Oleh : Dwipa Pangga

SuaraKita.org – Udara dingin sehabis hujan , tak menyurutkan langkah SuaraKita untuk bersilaturahmi mengunjungi teman-teman Komunitas GAYa NUSANTARA (GN) di Surabaya pada Rabu malam (22/11).  Menembus kemacetan jalan di Surabaya jarak tempuh ke lokasi hampir satu jam, terhapuskan dengan kegembiraan bertemu dengan teman-teman gay dari komunitas GN yang sudah berusia tiga puluh tahun berkiprah di dunia LGBT tanah air.

Membuka perbincangan dengan teman-teman GN, Yudi dari SuaraKita memperkenalkan diri serta  menjelaskan maksud dan tujuan SuaraKita berkunjung ke sekretariat GN.  Bermaksud silaturahmi dan sowan sebagai sesama komunitas LGBT Suarakita ingin mengenal lebih dekat dan saling berbagi cerita bagaimana perkembangan LGBT  Indonesia akhir-akhir ini. Vera selaku Direktur GN menyambut dengan terbuka kedatangan teman-teman dari SuaraKita.

Obrolan yang hangat  kemudian dilanjutkan dengan acara bincang buku “Tanda & Tanya”.  Buku ini merupakan kompilasi karya pemenang beasiswa skripsi S1 SuaraKita 2015. Sebagai salah satu pemenang dalam buku tersebut,  Rizka Ramadhani Putri memaparkan hasil skripsinya yang berjudul Penerimaan gay dalam keluarga. GAYa NUSANTARA menjadi tempat pertama dimana buku Tanda & Tanya didiskusikan. Bincang buku kali ini juga merupakan salah satu rangkaian  kegiatan Transgender Day of Remembrance (TDoR)  SuaraKita 2017 atau peringatan Hari Transgender sedunia yang diperingati setiap tanggal 20 November setiap tahunnya.

Melalui slide-slide presentasi, alumni sosiologi Universitas Airlangga tersebut menjelaskan bagaimana dia awalnya tertarik untuk mengangkat  kisah penerimaan gay dalam keluarga.  Rizka bercerita bahwa dia punya sahabat gay sejak SMP dan dia merasa temannnya yang gay tersebut tidak diterima dalam lingkungan keluarganya. Hal tersebut mengulik rasa ingin tahunya bagaimana keluarga di Indonesia bisa menerima anaknya yang gay.

Dalam presentasi tersebut Rizka menambahkan bagaimana stigma dan diskriminasi terhadap gay di masyarakat mempengaruhi sikap  penerimaan keluarga terhadap anaknya yang gay.  Stigma negatif sebagai konsensus  yang ada di masyarakat mengakibatkan adanya penolakan dari masyarakat. Oleh karenanya penerimaan dari keluarga menjadi hal yang dianggap sulit didapatkan seorang gay. Banyak gay yang masih menutupi identitas homoseksualnya kepada keluarga karena takut menimbulkan konflik dan mendapat penolakan.

Ketidaktahuan keluarga tentang informasi gay  yang benar membuat keluarga “mendua” penerimaan anaknya yang gay. Disatu sisi menerima, di sisi lain ada harapan untuk membuat anaknya yang gay berubah orientasi seksualnya. Penerimaan pun tidak serta merta terjadi. Anggota keluarga yang mendapat pengakuan akan identitas homoseksual  tentu merasa kaget dan respon pertama adalah rasa kecewa.

Dari penelitian Rizka, faktor terbesar penerimaan gay dalam keluarga adalah nilai cinta kasih keluarga. Bagaimanapun anak adalah anak apapun orientasi seksualnya. Bukan hal mudah bagi keluarga menerima kenyataan bahwa ada seorang gay dalam keluarganya. Isu tersebut masih menjadi hal yang memalukan bagi keluarga dan berusaha disembunyikan dari keluarga lain. Namun, nilai keluarga menjadi kunci dalam penerimaan anggota keluarga yang gay. Nilai kasih sayang keluarga yang membuat anggota keluarga ingin memproteksi keluarga mereka dari hal-hal yang mereka anggap salah.

Pada anggota keluarga gay yang lain, penerimaan juga ada yang didasarkan pada jasa dari anggota keluarga yang gay tersebut terhadap keluarganya (faktor ekonomi).  Jasa tersebut berupa materi, dimana anggota keluarga yang gay adalah tulang punggung keluarga yang telah banyak membiayai kebutuhan rumah tangga keluarga. Karena alasan tersebut anggota keluarga yang lain menerima keputusannya menjadi seorang gay.

Sehabis presentasi , peserta dari GN banyak yang berefleksi diri bagaimana dahulu mereka juga mengalami proses penerimaan diri yang panjang dari keluarganya. Peserta yang lain juga menanggapi  bahwa keluargalah yang paling berharga bagi teman-teman gay. Dan bila keluarga bisa menerima anaknya yang gay, seluruh potensi pada anak akan maksimal .

Tak terasa waktu beranjak makin malam dan cuaca semakin dingin saatnya SuaraKita pamit dari GN. Buku “Tanda & Tanya” di produksi secara terbatas oleh SuaraKita dan jika ada teman-teman yang tertarik untuk mendapatkannya, silakan menghubungi SuaraKita.