Search
Close this search box.

Blair Imani Berkisah Tentang Menjadi Queer, Berkulit Hitam dan Seorang Muslim

SuaraKita.org – Ada banyak stereotip tentang orang-orang Muslim yang tidak benar dan acap kali menyinggung. Anda mungkin pernah mendengar beberapa stereotip di televisi, dari mulut komentator berita, dan dari orang-orang di komunitas Anda. Salah satu stereotip tersebut mencakup bahwa semua orang Muslim homofobik, yang cukup banyak mengesampingkan kemungkinan bahwa ada orang-orang Muslim LGBT.

Tapi Blair Imani ada di sini untuk menghancurkan stereotip itu sepenuhnya. Blair adalah Pemimpin Aksi dan Kampanye organisasi DoSomething, pendiri Equality for HER, dan seorang perempuan Queer berkulit hitam yang beragama Islam. Dalam sebuah video untuk GLAAD, Blair membuka diri tentang keputusannya untuk melela sebagai seorang Queer dan mengapa dia menempatkan identitasnya sebagai seorang Queer Muslim di garis terdepan.

Berbicara di acara Gala GLAAD di San Francisco akhir pekan lalu, Blair berbicara tentang kebencian yang dia terima setelah beralih ke Islam, terutama sebagai perempuan Muslim yang mengenakan jilbab. Banyak, katanya, yang menganggapnya homofobia. Itulah yang mendorong keputusan Blair untuk melela sebagai Queer dalam acara Fox News yang dipandu oleh Tucker Carlson pada bulan Juni.

“Pada tahun 2015, saya masuk Islam dan dengan cepat menyadari tentang diskriminasi yang dihadapi umat Islam. Saat saya mulai memakai jilbab, visibilitas saya sebagai perempuan Muslim sepertinya mengundang pelecehan,” kata Blair. “Banyak orang beranggapan bahwa saya seorang homofobik, atau bahwa individu Queer tidak dapat dan tidak boleh ada, namun saya memang ada.”

Tapi setelah dia mulai bekerja dengan organisasi GLAAD, terutama untuk sebuah esai di mana Blair menulis tentang betapa penting baginya untuk melihat karakter Muslim yang sebenarnya, reaksi tersebut mulai bergeser. Sekarang, Blair mendengar ungkapan cinta dan dukungan dari masyarakat, dan menunjukkan orang lain yang sama sepertinya bahwa mereka dapat dan memang ada.

“Saya menerima pesan-pesan yang menghangatkan hati dari orang-orang Queer Muslim dan kaum muda dari seluruh dunia,” kata Blair. “Tulisan saya bahkan mengilhami #QueerConfessions. Akhirnya, orang-orang seperti saya memiliki sebuah platform. Suara kami didengar dan kami terlihat, hanya karena sebuah tulisan blog yang mengilhami begitu banyak generasi muda. Dan itulah tugas saya selanjutnya ” (R.A.W)

Sumber:

Teen Vogue