Search
Close this search box.

chicken2_1607437c

SuaraKita.org – Lord Ivar Mountbatten (53), sepupu Ratu elizabeth II menjadi keluarga kerajaan pertama yang melela sebagai gay, walaupun dia merasa tidak perlu menyebut hal itu sebagai melela.

Lord Ivar menceritakan perjuangan panjang dengan seksualitas yang dialaminya dalam sebuah wawancara ekslusif dengan The Daily Mail.

“Melela adalah sebuah kata yang lucu buat saya, namun saya lebih nyaman dengan menyebutkan sebagai ‘saya senang dengan keadaan saya sekarang’“ ungkapnya. Lord Ivar menambahkan bahwa untuk mencapai titik dimana dia merasa menjadi dirinya sendiri butuh perjuangan, bahkan sampai sekarang.

Lord Ivar menyatakan bukan karena nama belakangnya yang menyulitkannya untuk melela setelah sekian lama, namun karena jaman dimana dia dilahirkan dan dibesarkan.

“Waktu saya dibesarkan, hal ini disebut ‘cinta yang tidak boleh disebutkan namanya’, tapi sekarang adalah sangat mengagumkan ketika kita semua sampai pada tahap penerimaan terhadap LGBT”. Jelasnya.

Di Tahun 1994, Lord Ivar memilih untuk menikahi Penny Thompson dan memiliki 3 orang putri. Lord Ivar juga mengakui bahwa dia tidak ingin “menikah” karena dia tidak mau menjadi orang yang tidak setia, akan tetapi dia jujur kepada istrinya kala itu bahwa dia seorang biseksual. Walaupun Penny tampak mengerti akan keadaan suaminya, dia tidak merasakan sebuah hubungan yang dia inginkan bersama Lord Ivar, dan mereka akhirnya bercerai tahun 2011.343491-620-282

Sekarang Lord Ivar menemukan sebuah hubungan untuk dirinya, bersama pasangannya James Coyle, seorang pegawai maskapai penerbangan yang dia temui ketika berlibur. Pasangan tersebut sama-sama masih berjuang untung mendewasakan diri masing-masing, mereka berdua mengaku pernah beberapa kali berpacaran dengan  perempuan dalam proses penemuan orientasi seksual mereka.

“Dengan cara yang berbeda, kami masih berjuang. Sekarang semua orang di keluarga kami sudah mengetahuinya, dan mereka bersikap suportif” katanya.

James Coyle memiliki andil besar dalam proses melelanya Lord Ivar kepada keluarganya.

“Ketika saya ingin bersamanya, saya ingin dia terbuka kepada keluarganya, saya ingin kita jujur, tidak menyembunyikan apapun, dan tidak menjadi orang lain” kata James.

Lord Ivar pun sangat bersyukur atas sikap dari pasangannya.

“Saya terdorong menjadi tertutup dan tidak ingin berdamai dengan siapa saya sebenarnya dan berhadapan dengan teman-teman serta keluarga diwaktu lampau. Namun sekarang saya telah mengubur perasaan itu dalam-dalam dan daya sangat senang karena telah menemukan dan memiliki seseorang yang dapat saya sebut sebagai pasangan.” (R.A.W)

Sumber

E! news