Search
Close this search box.

yenny wahidSuaraKita.org – “LGBT merupakan kelompok minoritas yang mendapatkan perlindungan”, demikian pernyatan Yenny Wahid, Direktur Eksekutif dari Wahid Foundation. Yenny menambahkan bahwa Islam menjamin hak-hak manusia untuk hidup, termasuk mereka yang memiliki orientasi seksual, identitas dan ekspresi gender yang dianggap berbeda.

Senin kemarin Wahid Foundation mengumumkan hasil survei yang bekerja sama dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI). Survei tersebut mengungkapkan bahwa 26,1% dari 1.520 responden di 34 provinsi di Indonesia  tidak menyukai LGBT. Sementara itu, 38,7%  responden tidak memiliki rasa ketidak sukaan terhadap kelompok lain.

Kelompok lain yang tidak disukai termasuk Komunis 16.7%, Yahudi 10.6%, Kristen 2.2%, Syiah 1.3%, Wahabi 0.5%, Budha 0.4% dan WNI keturunan Cina 0.4%.

Survei ini dilakukan bulan april, ketika isu LGBT memanas di sosial media, itu sebabnya responden terpengaruh untuk tidak menyukai kelompok LGBT”, kata yenny

Hasil survei juga memaparkan 74,5% responden menganggap demokrasi masih merupakan bentuk pemerintahan yang paling baik. Sebanyak 82,3% responden menyatakan Pancasila dan UUD 1945 ialah dasar yang terbaik untuk kehidupan berbangsa dan bernegara

Selain itu, menurut Yenny survei ini juga berusaha memetakan persepsi intoleransi dan kecenderungan radikalisme sekaligus mengidentifikasi faktor-faktor sosial keagamaan yang memengaruhi persepsi intoleransi dan radikalisme di masayarakat

Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki yang juga diundang dalam acara tersebut menyatakan, meski ada kekhawatiran terkait intoleransi dan radikalisme, ada nilai-nilai demokrasi dan kekuatan Pancasila yang dapat menjadi modal besar membangun toleransi. Mengenai hasil survei tersebut Teten mengatakan akan melampirkan hasil survei kepada Presiden Joko Widodo. “Pasti akan saya sampaikan ke Presiden. Ini penting dan akan jadi bahan pertimbangan pemerintah, Presiden untuk membuat kebijakan-kebijakan,” kata Teten.

 

Sumber :

thejakartapost

metrotvnews