Oleh : Shridhar Sadasivan*
Judul : Homosexuality in Islam: Critical Reflection on Gay, Lesbian, and Transgender Muslims
Penulis : Scott Siraj al-Haqq Kugle
Penerbit : Oneworld Publications, 2010
SuaraKita.org – Saya harus mengakui bahwa saya, seperti kebanyakan orang, berpikir bahwa Islam inheren mengutuk homoseksualitas dan perilaku transgender. Saya berasumsi homofobia adalah sangat berakar dan dibenarkan dalam Islam dan itu adalah pembenaran untuk beberapa negara Muslim untuk memiliki hukuman ekstrim untuk pelaku hubungan sejenis. Scott Kugle menantang asumsi seperti dalam bab pertama buku ini, meminta umat Islam apakah anggapan tersebut didasarkan pada budaya patriarki di mana mereka dibesarkan atau berdasarkan pengetahuan mereka tentang Islam. Dia mengatakan adalah sangat penting untuk memisahkan apa yang ditanamkan melalui budaya dan didapat dari ajaran agama, dengan ‘ijtihad’ – analisis independen dan asli berdasarkan upaya intelektual dan kebijaksanaan etika (dalam penafsiran agama). Dan yang pasti Scott selesai meneliti hal tersebut secara ekstensif melalui buku ini.
Dalam Bab 2, Scott membahas Qur’an, otoritas tertinggi Islam. Dia mengatakan pesan utama dari Al-Qur’an adalah solidaritas kepada yang tertindas. Kisah Nabi Luth dan kota-kota kembar Sodom dan Gomorah sering dikutip oleh Muslim mengatakan bahwa Islam mengutuk homoseksualitas. Scott menganalisa ayat-ayat dari Al-Qur’an dan beberapa ayat lainnya menunjukkan bahwa asumsi tersebut tidak benar. analisisnya tidak sepihak atau defensif, tapi sangat logis, obyektif dan jelas. Bab ini harus membuka mata bagi umat Islam di seluruh dunia.
Dalam dua bab berikutnya ia berbicara tentang Hadits dan Fiqh . Hal ini sangat membebaskan untuk membaca bagaimana penulis mendiskualifikasi Hadits palsu, termotivasi, interpretasi yang bias terutama untuk menegakkan dominasi patriarki dari laki-laki heteroseksual Muslim. Bab 5 mengambil pendekatan reformis dan menyarankan hukum Syari’ah dapat direformasi untuk mengakomodasi pernikahan sesama jenis.
Bab 6 didedikasikan untuk Transgender Muslim. penulis menjelaskan bagaimana Al Qur’an jelas dan tegas menegaskan bahwa transgender dan varian jenis kelamin orang lain memang diciptakan oleh Allah untuk merayakan keberagaman manusia. contoh nya dari Al-Qur’an tentang Matahari (perempuan menurut Al-Qur’an dan bahasa Arab) dan bulan (laki-laki) dan bagaimana mereka bergabung dan membentuk siang dan malam dan bagaimana kaitannya dengan ambiguitas jenis kelamin. Scott Kugle juga memperlihatkan bagaimana patriarki selalu digunakan transphobia sebagai alat untuk mengutuk homoseksualitas.
Sepanjang buku ini, Scott Kugle juga memberikan wawasan tentang bagaimana Muslim dari berbagai belahan dunia memahami dan menerapkan Islam dalam berbagai interpretasi dan bagaimana sekarang hari LGBT muslim menemukan kedamaian, kenyamanan dan kekuatan dalam agama mereka. Akan tetapi buku ini memiliki keterbatasan, dan Scott Kugle membahas secara terbuka dan jujur dalam pendahuluan. Jika Anda membaca judul hati-hati Anda akan melihat bahwa biseksual yang tersisa dari buku dan penelitian penulis. Scott Kugle mencoba untuk menjelaskan mengapa, tetapi tidak meyakinkan. Saya hanya bisa membayangkan bagaimana biseksual Muslim akan merasa terisolasi dan ditinggalkan setelah membaca opini penulis.
Homosexuality in Islam harus dibaca bagi LGBT dari semua agama (bukan hanya Muslim) dan juga untuk feminis, ath eis dan minoritas lain yang menantang patriarki.
*Shridhar Sadasivan adalah seorang penulis, blogger dan anggota Orinam, kelompok LGBT yang berpusat di Chennai, India. Dia adalah salah satu dari beberapa penulis berbahasa Tamil untuk menulis dan mempublikasikan “Queer fiction”. Tulisan-tulisannya telah diterbitkan dalam majalah Tamil Thinnai dan Thendral dan beberapa situs sastra.
sumber: Gaysifamily
