SuaraKita.org – Puluhan orang dari komunitas Muslim dan LGBT di Vancouver berdemo di depan Trump Tower Vancouver untuk memprotes komentar yang dibuat oleh calon presiden Amerika Serikat tersebut bahwa ia memiliki dukungan LGBT pada rencananya untuk melarang orang Muslim untuk masuk ke Amerika Serikat.
Imtiaz Popat, koordinator demo ini mengatakan “sebagai LGBT Muslim kami paham bahwa kami menghadapi Islamofobia dan homofobia. Maka kami tidak dapat menerima pernyataan tersebut, kami tidak mendukung pernyataan Donald Trump, kami tidak dapat dipecah-belah dan kami bersatu melawan xenofobia*”
Imtiaz Popat, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Queer Muslim, mengatakan ada bahaya dibalik pernyataan Donald Trump, pernyataan itu dapat menyebar di luar Amerika Serikat dan mendapatkan pengikut di Kanada. “Masih ada elemen-elemen rasis di Kanada. Begitu juga elemen homofobik. Kita perlu menghindari itu.” Tambah Imtiaz Popat.
Dibawah bayangan gedung Trump International Hotel & Tower, para pengunjuk rasa yang terdiri dari mereka orang dengan orientasi seksual dan latar belakang etnis yang berbeda saling berpegangan tangan untuk menunjukkan solidaritas. “Jika seseorang ingin menggunakan Orlando untuk membunyikan genderang perang terhadap orang-orang Muslim, saya katakan tidak, bukan atas nama LGBT” kata seorang peserta, Kay Higgins.
Kashchelle Thiessen, yang menghadiri acara ini dengan putrinya berpendapat bahwa Donald Trump, yang telah mendorong adanya larangan sementara umat Islam memasuki Amerika Serikat, tampaknya dia mengabaikan fakta bahwa ada Muslim LGBTQ. “Ini akan memicu kebencian terhadap umat Islam atas nama LGBT,” katanya. (Radi Arya Wangsareja)
*Xenofobia adalah ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain, atau yang dianggap asing. Beberapa definisi menyatakan xenofobia terbentuk dari keirasionalan dan ketidakmasukakalan. Berasal dari bahasa Yunani ξένος (xenos), artinya “orang asing”, dan φόβος (phobos), artinya “ketakutan”
Sumber