Search
Close this search box.

Jóhanna Sigurdardóttir PM Lesbian Pertama di Dunia

sigurdardottir-stewardessSuaraKita.org – Jóhanna Sigurdardóttir, Perdana Menteri wanita pertama di Islandia dan seorang lesbian pertama di dunia yang menjadi kepala pemerintahan. Perdana Menteri Islandia  yang secara terbuka mengakui dirinya sebagai lesbian ini terpilih tahun 2009. Pensiun dari dunia politik tahun 2012 lalu, dia juga termasuk orang yang menjadi anggota terlama dari Alþingi (parlemen Islandia), sejak tahun 1978. Lahir pada tanggal 4 Oktober 1942, di Reykjavík, Islandia. Ayahnya bernama Sigurður Egill Ingimundarson.  Jóhanna lulus dari Commercial College of Iceland (setara dengan sekolah menengah kejuruan) pada tahun 1960.

 

Karier Politik

Kehidupan politiknya mulai saat bekerja sebagai pramugari melalui serikat pekerja. Tahun 1962, Jóhanna menjadi pramugari untuk penerbangan Islandia Loftleiðir sampai 1971. Dia adalah seorang unionis sangat aktif. Tercata dua kali menjabat sebagai ketua dewan dari Icelandic Cabin Crew Association (1966, 1969). Tahun 1978 Jóhanna terpilih untuk masuk ke Alþingi sebagai anggota Partai Sosial Demokrat, mewakili Reykjavík. Dia dengan cepat memperoleh reputasi sebagai advokat untuk keadilan sosial, dan dia menyerukan penguatan sistem kesejahteraan Islandia. Jóhanna ditunjuk sebagai menteri urusan sosial pada tahun 1987, dan memegang posisi tersebut sampai tahun 1994.

Ketika dia kalah dalam kampanyenya  untuk menjadi pemimpin  Partai Sosial Demokrat, Jóhanna membentuk partainya sendiri, National Movement, yang mendapatkan empat kursi dalam pemilihan parlemen berikutnya. Kedua belah pihak berdamai pada tahun 1999, ketika mereka bergabung dengan Aliansi Perempuan dan Aliansi Rakyat untuk pemilihan pada tahun tersebut, dan pada tahun 2000 koalisi secara resmi menjadi Aliansi Sosial Demokrat. Setelah tahun pemilu 2003, Jóhanna bergabung ke dalam konstituensi Reykjavík Selatan (setelah perpecahan dari konstituen Reykjavík lama) dan terpilih kembali sebagai wakil ketua Alþingi.

sigurdardottir-victoryJóhanna kembali dilantik menjadi menteri pada tahun 2007 sebagai  Menteri Sosial dan Jaminan Sosial. Setelah pengunduran diri Perdana Menteri konservatif Geir Haarde pada bulan Januari 2009 Jóhanna memimpin Aliansi sosial Demokrat dan partai sayap kiri untuk membentuk pemerintahan sementara. Dan pada bulan februari Jóhanna diangkat sebagai Perdana Menteri wanita pertama di Islandia. Tak lama setelah diangkat, Jóhanna mengumumkan bahwa salah satu prioritas utama dirinya sebagai perdana menteri adalah menjaga status keanggotaan Islandia di Uni Eropa.

Setelah berkuasa, Jóhanna terinspirasi sebagian oleh protes warga. Dia sepakat untuk mengadakan majelis konstitusi untuk membahas perubahan konstitusi , yang telah digunakan sejak 1905. Dan memutuskan bahwa warga negara Islandia harus terlibat dalam menciptakan sebuah konstitusi baru. Pada tahun 2010, pemerintah dibawah pimpinan Jóhanna memberlakukan pelarangan yang merupakan sebuah hal baru di negara-negara demikrasi barat, yaitu dengan melarang cara-cara pengusaha untuk mengambil keuntungan dari ketelanjangan karyawan perempuan mereka.  Jóhanna berkomentar; “Negara-negara Nordik memimpin jalan untuk mencapai kesetaraan perempuan, mengakui perempuan sebagai warga negara yang sama dan bukan komoditas untuk dijual.” Setelah keputusan itu dibuat, Jóhanna dielu-elukan oleh sesama kaum feminis dan Julie Bindel, seorang aktivis kesetaraan perempuan mengklaim Islandia telah menjadi negara yang paling feminis di dunia.

 

Kehidupan Pribadi

Jóhanna menikah dengan Þorvaldur Steinar Jóhannesson tahun 1970, pasangan ini memiliki dua putra, Sigurður Egill, lahir pada tahun 1972, dan Davíð Steinar, lahir pada tahun 1977.  Namun pernikahan ini berakhir tahun 1987 ketika Jóhanna coming out sebagai lesbian dan bercerai dari suaminya.

6-11 Icelandic Prime Minister Johanna Sigurdardottir and Jonina Leosdottir3Jóhanna bertemu dengan Jónína Leósdóttir tahun 1985 dan merahasiakan hubungan mereka dari para suami masing-masing dan selama hampir setengah dari lamanya hubungan keduanya, mereka tinggal terpisah karena mereka begitu khawatir tentang apa yang bisa dilakukan untuk karir Jóhanna sebagai anggota parlemen.

Pasangan ini bertemu dalam politik, di mana mereka berdua bekerja di komite yang sama, meskipun untuk Jónína – seorang jurnalis dan penulis – itu hanya peran sementara. Baru  pada tahun 2000 mereka memutuskan untuk tinggal bersama dalam satu rumah. Dari pernikahannya terdahulu Jónína memiliki seorang putra, Gunnar Hrafn yang lahir tahun 1981.

Tahun 2002 setelah hampir 20 tahun semenjak pertemuan pertama mereka, akhirnya Jóhanna dan Jónína  mengikat hubungan mereka melalui civil union. Saat Jóhanna dilantik menjadi Perdana Menteri 9 tahun kemudian, Jónína menjadi first lady pertama di dunia dari pasangan sejenis. Pada tanggal 27 Juni 2010, dimana hari itu pernikahan sesama jenis menjadi legal secara  hukum di Islandia, Jóhanna dan Jónína mengkonversi civil union mereka menjadi pernikahan. (Radi Arya Wangsareja)

 

 

Editor : Wisesa Wirayuda

Sumber :

www.advocate.com

www.telegraph.co.uk

www.britannica.com

www.mtholyoke.edu

www.wikipedia.org