Saat aku berkumpul dengan para teman-temanku,
Berkumpul untuk membaca kitab suci al-Qur’an,
diluar sana, ada sepasang bola mata,
yang dari tadi melirik ke arahku.
Seorang leleki bertubuh besar,
berjaket jeans satu warna dengan celananya,
lelaki itupun masuk dan ikut berkumpul dengan kami yang sedang mengadakan baca kitab suci al-Qur’an,
lelaki itupun duduk di sebelahku.
Tuhan… apa yang terjadi padaku ?…
mengapa lelaki ini memandangiku ?…
Setiap pandangannya seakan ada makna di matanya,
ada sesuatu yang ingin ia sampaikan kepadaku,
melalui matanya.
Aku hanya tertunduk malu, tak bisa berbuat apa-apa,
Aku sadar yang memandangiku itu laki-laki, bukanlah perempuan,
tapi hatiku berdetak keras, seperti kuda berlari kencang lepas dari ikatannya,
Semakin dekat dengan laki-laki itu,
semakin hatiku tak karuan.
Tuhan… aku merasakan perdamaian saat ia memandanginya ?..
Aku merasakan kenyamanan saat ia memandangnya ?..
Tuhan… apakah ini cinta yang kurasakan,
dari pandangan mata seorang lelaki.
Tuhan… aku sadar, aku sedang berada di pengajian,
alangkah terkejutnya bila mereka tahu, tentang perasaanku terhadap laki-laki,
yang dari tadi memandangiku,
bisa saja para teman-temanku itu,
mengeluarkan hadist tentang hubungan sejenis.
menurut mereka, mencintai sejenis itu dilarang oleh agama,
Tuhan pasti murka, bagaimanapun hubungan ini tidak boleh terjadi,
tapi itu menurut mereka.
Tapi Tuhanku bukan mereka,
Tuhanku adalah yang menciptakanku,
Tuhanku penyebar kasih sayang,
bukan penyebar hujatan.
Apa salahnya aku mencintai laki-laki itu ?
bukankah Tuhan menyuruh kita untuk saling mencintai ?
Walaupun kata mereka, cintaku ini terlarang, cinta yang tidak akan dapat restu dari siapapun,
Tapi… aku merasakan Tuhan telah merestui cintaku dengan laki-laki ini,
di tempat suci ini cintaku telah bersemi.
Jakarta,11 Agustus 2012
*Relawan Ourvoice