Search
Close this search box.

Suarakita.org-Refleksi  acara ASEAN Civil Society  Conference/ASEAN People Forum)

Tinjauan singkat gerakan LGBTIQ  dan gerakan organisasi masyarakat sipil

Ketertindasan, ketidak adilan, hegemoni budaya adalah beberapa faktor yang melatar belakangi pergerakan organisasi masyarakat sipil. Semangat inilah yang mendasari diadakannya pertemuan Asian Civil Society Conference/Asean peoples’ Forum.  Menjadi masyarakat madani secara regional adalah cita-cita bersama yang ingin diwujudkan bersama masyarakat se regional ASEAN.

Pada pertemuan APF tahun lalu di Hanoi (23 – 26 September 2010) dalam rekomendasi akhir ditetapkannya kelompok LGBTIQ  dimasukkan kedalam kelompok yang “memerlukan perlindungan dan mendapatkan kemakmuran ekonomi yang adil” . dalam pertemuan ini juga di tekankan bahwa; memberikan perlindungan yang utama dan pemenuhan Hak kelompok LGBT-IQ  dan kelompok rentan lainnya, sebagai tujuan utama pertemuan ASEAN.

Sebagian besar negara-negara ASEAN masih mengalami situasi konflik disana sini sehingga pemenuhan dan penegakan hak azazi masih menemui ketimpangan-ketimpangan disana sini, begitu juga dengan permasalahan-permasalahan lain yang masih membelit negara-negara rumpun asia tenggara ini. Dari sini dapat kita bayangkan bagaimana nantinya nasib pencapaian MDG’s nantinya. Memiliki akar persoalan yang sama membuat “komunitas” APF atau regional community merasa dekat satu sama lain.

Senada dengan negara-negara lain, ternyata persoalan pelanggaran HAM terhadap  LGBTIQ  masih sangat kuat terasa dan menjadi persoalan pokok. Hal inilah kemudian menjadi pembahasan bersama dalam workshop ASEAN LGBT-IQ Forum tanggal 2 Mei 2011 sebelum ceremony pembukaan APF tanggal 3 mei 2011. Hasil pertemuan ini yang kemudian disampaikan sebagai rekomendasi seksi LGBTIQ di pertemuan APF diantara berbagai isu dan persoalan lainnya.

Beberapa hal yang kemudian diangkat dalam forum/workshop tersebut diantaranya adalah

  1. Yogjakarta Principles
  2. Situasional LGBTIQ Asia Tenggara
  3. Sharing isu negara ke negara
  4. Lesson learn negara ke negara
  5. Cross cutting issue (lintas issue yang melingkupi issue LGBTIQ)

Gerakan LGBTIQ memang tak bisa dipisahkan dari pergerakan HAM, karena kerangka kerja yang di gunakan adalah kerangka kerja HAM. Sama hal nya dengan Hak-hak perempuan, Hak-hak anak; Hak-hak LGBTIQ juga harus dilindungi sebagai bagian dari pemenuhan dan penegakan HAM yang universal dan non diskriminasi.

Penulis: Faisal