Search
Close this search box.

Chihiro Hayashi; Mahasiswa Jepang Yang Nge-fans Transgender Indonesia

Suarakita.org – “Halo, nama saya Chihiro Hayashi,” begitulah sesi interview pertama kali dibuka oleh murid pertukaran pelajar dari Jepang yang sangat bersemangat ini. Perempuan yang akrab di panggil Chi ini sudah menyelesaikan periode pertukaran pelajarnya dalam waktu satu tahun ke belakang.

Beku, Sebeku Syiar Kebencian

Suarakita.org- Jangan biarkan anak anda terserang virus jahat film FROZEN. Film itu akan mengubah anak anda menjadi lesbian dan gay. Kutuk kaum-kaum terbuang. Sebarkan pesan ini untuk lindungi anak-anak Indonesia! Begitu pesan pendek broadcast tersebar.

[CERPEN] Nyawa

Suarakita.org- Aku begitu ngotot. Keras kepala dan tak mau mendengarkan kata orang lain. Perkataan mereka hanyalah pertanda agar aku bertindak seperti anjing yang memainkan tongkat tuannya. Mereka hanya ingin aku menarikan tarian yang mereka suruh. Dan menyanyikan lagu yang sesuai dengan suasana hati mereka, bukan hatiku. Mereka semata-mata mengkotakkan aku sebegitu kerdilnya. Sampai-sampai aku tak mengenali diriku lagi.

Bunga-bunga yang Terpinggirkan: Mengintip Ke Dalam Taman Lawang

Suarakita.org- “Mau kasih uang berapa?” ucapnya ketus. Kaget, kami hanya bisa saling melihat dalam kebingungan. “Oke tiga ratus ribu ya”, ucapnya dengan nada yang tak kalah ketus. Dalam hati aku mengumpat, Sialan! Kalau bukan demi Chihiro, mungkin aku sudah kabur sembari melontarkan berbagai sumpah serapah! dasar waria maruk!. Tapi apa mau dikata? Kami sudah terlanjur basah, sekalian saja menyelam!

[CERPEN] Setitik Cahaya

Suarakita.org- “Tapi aku sudah banyak salah padamu. Aku sudah berkali-kali menyakitimu. Bahkan aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri karena sudah membuatmu menangis seperti itu.” Katamu dalam obrolan malam-malam denganku ditelepon.

Apa Kontribusi Perda Syariah Terhadap Kesejahteraan Perempuan di Aceh?

Suarakita.org- Pada tanggal 16 Januari 2014, diadakan sebuah diskusi menarik di salah satu café di daerah Cikini, Jakarta Pusat, tepatnya di café Bakoel Kopi. Dihadiri oleh perempuan-perempuan yang peduli dengan nasib perempuan-perempuan yang terdiskriminasi, diskusi ini dipenuhi dengan pendapat-pendapat kritis yang progresif.