Search
Close this search box.

[Opini] Hibah dan Hak LGBT

Hibah yang datang di Indonesia lebih membawa semangat kesetaraan, partnership. Dengan pengakuan lebih besar terhadap hak LGBT, Indonesia berpotensi menerima lebih banyak lagi manfaat dari hibah negara–negara Barat yang dapat dialokasikan untuk membantu percepatan pembangunan.

[Kisah] Anto: Berjuang Menyelamatkan Lingkungan

Suarakita.org – Melestarikan Lingkungan adalah tanggung jawab setiap individu manusia di bumi. Ekosistem harus dijaga demi keberlangsungan hidup manusia itu sendiri. Kerusakan lingkungan berakibat hancurnya kehidupan dan datangnya bencana (banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya) akan rutin menjadi persoalan yang tidak bisa dibiarkan. Itulah makna penting, yang ingin dibagikan oleh sosok Anto di hari Gerakan Sejuta Pohon, yang diperingati setiap tanggal 10 Januari.

[Cerpen] Dawai Di Bawah Wulan

Di pinggiran sungai, aku adalah perempuan paling bahagia, berjalan riang gembira seperti peri-peri centil yang keberadaannya hanya diakui oleh beberapa manusia. Aku akan terus mewarnai malam. Akan terus mendiami duniaku sampai ibuku tersayang memahami jiwaku bukanlah untuk membelah kayu dan membalik tanah.

[Liputan] Bedah Buku Heteronormativity, Passionate Aesthetics and Symbolic Subversion in Asia

Suarakita.org – Perkumpulan Suara Kita mengadakan bedah buku Heteronormativity, Passionate Aesthetics and Symbolic in Asia dengan pembicara Prof. Dr. Saskia Wieringa, pegiat kajian gender dan seksualitas Universiteit van Amsterdam, Belanda pada Juamat, 8 Januari 2016. Mengambil tempat di Gudang Sarinah, acara ini sukses digelar dan mendapatkan respon positif dari para peserta yang hadir.

Akhirnya, Waria Bisa Punya KTP

SuaraKita.org – Forum Komunitas Waria Indonesia (FKWI) akhirnya membuat kartu pengenal identitas para waria. Ini disebabkan oleh keberadaan waria masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat dan status mereka belum diakui negara.

[Kisah] Zanele Muholi, Lesbian Kulit Hitam dan Mata Lensa

Suarakita.org – Seorang fotografer dan aktivis, Zanele Muholi, kini tengah dalam misinya untuk mengangkat kembali harkat komunitas lesbian di negaranya. Sebagaimana yang telah kita ketahui, di Afrika Selatan, kelompok lesbian dicatat sebagai golongan yang banyak mengalami kejahatan seksual tingkat tinggi – dimana insiden yang paling intens dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab tersebut ialah melalui “corrective rape”. Corrective rape merupakan pameo yang terkenal diantara para ‘bandit kelamin’ yang hendak melakukan pemerkosaan terhadap perempuan lesbian Afrika Selatan dengan niatan kamuflase ingin mengobati orientasi seksual mereka agar menjadi ‘normal’.