Search
Close this search box.

[Foto] Menikmati Kabaret, Shopping Dan Makanan di Mirota Batik Yogyakarta

Salah satu performance kabaret di Mirota batik. (Foto: Hartoyo/Ourvoice)

Ourvoice.or.id– Anda tentu tidak asing lagi dengan jalan Malioboro-Yogyakarta, sebuah jalan yang menjadi pusat pariwisata batik dan berbagai macam kebudayaan Yogyakarta ditampilkan.

Diantara banyaknya toko, ada satu toko batik yang terkenal mendapatkan perhatian banyak pelancong, Mirota batik namanya. Mirota terletak paling akhir diujung jalan jika dari arah stasiun kereta Yogyakarta, artinya dekat dengan pusat pasar traditional batik Beringharjo dan Keraton Yogyakarta. Kali ini saya tidak akan menulis apa yang dijual dalam toko Mirota maupun suasana Malioboro.

Malam itu, 2 Maret 2013, di lantai III toko Mirota batik ada sebuah pertunjukan “Operet” atau biasa disebut dengan “Kabaret”. Kali ini kata peyelenggara sebuah pertunjukan ala “Perancis”. Walau sebenarnya tidak semua penampilan “berbau” Eropa. Berbagai performance ala “Eropa” ditunjukkan, dari mulai tari, lipsink sampai dengan parodi yang diiringi berbagai aliran musik. Tapi tetap juga memasukan unsur daerah, seperti tarian Jawa dan musik dangdut.

Pertunjukan ini bukan yang pertama tetapi sudah hampir 2,5 tahun dilaksanakan di Mirota batik menurut Miss Rezz, selaku pelaksana kegiatan. Awalnya dilakukan setiap Sabtu Malam tetapi karena antusias penonton maka dilaksanakan 2 kali dalam seminggu, Jum’at dan Sabtu setiap pukul 19.00-21.00 WIB, ungkapnya. Pertunjukan ini salah satu tujuannya untuk “memanjakan” pengunjung yang datang ke toko Mirota batik, ungkapnya.

Konsep pertunjukannya juga “terbebas” dari segala identitas gender dan penampilannya. Artinya ada banyak para laki-laki berdandan ala pewong (baca: perempuan) begitu juga sebaliknya. Tentu kita tidak akan mengira mereka adalah laki-laki karena semua “dipoles” begitu cantik dengan make up dan busana yang mewah. Dari mulai lagu dangdut sampai seriosa ditampilan dalam acara tersebut dengan berbagai rancangan busana yang sangat “glamour”.

Setiap penonton yang hadir dikenakan biaya masuk Rp. 20.000 dan didalamnya ada sajian berbagai makanan dan minuman khas Yogyakarta. Tempat ini sebenarnya sebuah cafe seperti umumnya, hanya yang sedikit membedakan ada panggung pertunjukan yang sengaja dibuat didalam cafe tersebut.

Menurut peyelenggara rata-rata pengunjung yang hadir per penampilan sekitar 250-300 orang. Pengunjungnya juga dari semua umur, ras, agama, etnis, gender sampai orientasi seksual. Semua orang lebur menjadi satu dan menikmati pertunjukan “spektakuler” tersebut.

Menurut Hana, salah seorang pengunjung dari Semarang mengungkapkan alasan ingin melihat pertunjukan ini karena mendapatkan informasi dari kakaknya, sepertinya seru, ungkapnya

Ingin lihat saja sih mas, seperti apa pertunjukannya ini, saya kan dari Semarang yang baru pertama kali akan melihat pertunjukan ini, ungkap Hana ketika sedang membeli tiket masuk. Hal senada juga diungkapkan oleh peserta lainnya, wah sangat seru sekali pertunjukkan.

Toko Mirota batik, pemiliknya adalah seorang yang bernama ‘Raminten”, laki-laki yang kadang-kadang berpenampilan “cross dresser” atau mungkin seorang “transgender”. Ini dapat dilihat dibanyak foto-foto yang ditampilkan seorang sosok Raminten di tokonya bahkan ada di bandar udara Adisucipto-Yogyakarta. “Laki-laki” yang berkebaya dan menggunakan konde.

Jadi, bagi Anda yang sedang berjalan-jalan ke Malioboro dan kebetulan singgah ke toko Mirota batik maka silakan saksikan pertunjukan kabaret itu, dijamin mendapatkan sesuatu yang “berbeda”. Tapi ingat hari dan jam pertunjukkannya.

Bisa juga bagi yang “menunggu” keluarga atau sahabat yang sedang belanja di toko Mirota batik, Anda dapat menikmati pertunjukan kabaret atau sekedar menikmati makanan dan minuman khas cafe Mirota batik di lantai III. Selamat menikmati. Yogyakarta memang istimewa, istimewa tempatnya juga istimewa orangnya. (Hartoyo)